Tanggal : 10 September 2017
Kegiatan:
a. Meniru ucapan Bundo (A)
b. Berendam dalam Ember (V-A-K)
Wah, akhirnya masuk juga tahap game Bunsay level ke-4. Seharusnya saya sudah mulai posting 3 hari lalu, namun karena kebetulan sedang ada acara Milad IIP Padang, yang mana saya juga ikut menjadi panitianya, saya baru bisa mengikuti obrolan di whatsapp grup mengenai materi ini sehari yang lalu.
Materi di level ini membahas gaya belajar anak yang dikelompokkan ke dalam 3 kategori: visual (V), auditori (A), dan kinestetik (K). Tugas para bunda dalam 10 hari ke depan adalah memberikan stimulus belajar dan mengamati perilaku anak saat belajar. Gaya manakah yang paling dominan dipraktikkan oleh anak.
Hari ini, di sore hari tepatnya. Sofie (21 bulan) seperti biasa saya mandikan. Bedanya, ada sebuah ember oranye besar yang saya taruh di dalam kamar mandi. Ember itu sebelumnya saya taruh untuk menampung air sementara karena bak mandi sedang saya kuras. Ternyata, ember setinggi pinggang Sofie ini, menarik perhatiannya.
Si kecil beberapa kali memegang bibir ember seraya mengangkat kakinya seolah-olah mau masuk ke dalam ember. Saya menyadari kalau ia mau berendam di dalam ember itu, sebagaimana dulu, saat badannya masih lebih mungil, suka saya mandikan di bak mandi bayi. Sebenarnya saya enggan menuruti kemauannya, karena kalau dia sudah asyik berendam, aduh, susah sekali diajak keluar. Tapi yaa... Saya pikir-pikir, karena berendamnya juga tidak setiap hari, ya sudah, tidak apa-apa, deh....
Sofie saya angkat, lalu saya letakkan di dalam ember. Woow girangnya dia. Selanjutnya, saya ambil air dari bak mandi dengan menggunakan gayung, dan saya isi penuh ember itu.
Selagi ember diisi, si kecil bergerak jongkok-berdiri-jongkok-berdiri di dalam ember. Saya duga sih, dia menikmati sekali sensasi permukaan air yang naik-turun di badannya akibat perubahan posisinya itu. Sambil memperhatikan itu, saya jadi teringat dengan tugas tantangan 10 hari level 4 ini. Aha! Kenapa tidak saya jadikan saja ini momen belajar bagi si kecil?
"Nak, kalau Sofie duduk, airnya jadi tinggi, ya. Tapi kalu Sofie berdiri, airnya jadi rendah", jelas saya sambil menyentuh batas air yang ada di dadanya ketika ia jongkok, dan di lututnya ketika ia berdiri.
"Tuuh lihat, kan?"
Sofie hanya tertawa keasyikan bermain. Entahlah dia memahami kata-kata saya atau tidak 😄
Sambil bermain air saat mandi ini, saya perhatikan Sofie juga sepertinya tertarik mendengar suara dentuman air ketika badannya jongkok secara tiba-tiba.
Plaash...! Plaash..!
Ooh... Berarti ada aspek auditori yang ikut dipelajari si kecil dari aktivitas ini.
Kemudian, tiba saatnya untuk menyampo rambut si kecil. Saya pun melumuri shampo ke kepalanya, lalu membilasnya dengan air. Eh, ternyata bekas bilasan tersebut membentuk busa berwarna putih di genangan air dalam ember. Sofie pun terdiam menatapnya, sambil menyentuhkan jari telunjuknya ke busa-busa tersebut. Oho! Ia menyadari kalau warna dan bentuk permukaan airnya telah berubah.
"Naah, kalau itu namanya apa, nak? Bu...sa, bu...sa!" ujar saya berulang kali.
"...sa!" tiru Sofie.
Hehe.... Kurang lebih inilah kegiatan belajar anak yang bisa saya tuliskan di hari pertama ini. Dari kegiatan berendam dalam ember ini, saya simpulkan Sofie belajar secara visual, auditori, dan kinestetik. Visual yaitu dengan membedakan warna air tanpa busa shampo dengan warna air dengan busa shampo; auditori yaitu dengan mendengar suara dentuman air saat bertabrakan dengan tubuhnya; dan kinestetik yaitu dengan sentuhan tubuhnya ke air dan gerak jongkok-berdirinya.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Minggu, 10 September 2017
Game Bunsay 4-1: Berendam dalam Ember
by
Bundo Puti
on
September 10, 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar