Cincopa Gallery

...
Tampilkan postingan dengan label for things to change I must change first. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label for things to change I must change first. Tampilkan semua postingan

Senin, 22 Maret 2021

My 10 Good Habit List

Maret 22, 2021 0 Comments

Lately, I've been thinking about building good habits for my daily routine. It was a couple days ago when I found this book in the marketplace: "The 5 a.m. Club: Own Your Morning, Elevate Your Life" by Robin Sharma. The book explaines that successful people wake up early in the morning. They use one hour of their extra morning time to have an exercise, contemplate on their life, and learn anything they need to accomplish their dreams.


Well, you know, I am not really that morning person. It is hard for me to wake at 5 in the morning. I always wake up after 6 instead. Yeah, I know it's already too late for my subuh prayer. I realize that it is such a bad bad habit even though I've known the benefits of waking up early that are already advised by some Islamic figures. So the book intrigued me. Do they (who aren't moslems) also find benefits from waking up early? Well I am going to find out as soon as I have the book delivered to my home.


After that, I opened youtube and find this one channel: Matt d'Avella. He has this playlist of trying new good habit for 30 days. Although I've subscribed him for years, yesterday I watched those videos for real. He tried take a cold shower for 30 days, journaling for 30 days, stop drinking coffee, stop consuming sugar, meditating, even quit social media for 30 days. In those videos he shares how he struggled to get used to do those habits and how they affected his life. 


Matt also builds a community for people who want to change their life by changing their habit first. He gives step-by-step guidance and motivate those people who join that community. It's really interesting ... I never know that there is a community focusing on habit changes. But, as interested as I am, well ... you know, unfortunately, I can't afford it. 😅


So, now I'm going to try to list some habits I want to have in my life -- with the hope to be a better person in the future, of course. And ... here are 10 habits I want to conquer some day:

  1. Quit social media (facebook and instagram)
  2. Wake up at 5 a.m.
  3. Morning exercise for 20 minutes
  4. Take a bath early in the morning
  5. Drink 10 glass of water
  6. Sleep at 10 p.m.
  7. Eat more vegetables
  8. Exercise 5 times a week
  9. Journaling every day
  10. Read Qur'an 1 juz every week

How about you, guys? Do you have habits you want to have? 

Feel free to share your thoughts! :)

Jumat, 10 November 2017

Game Bunsay 5-10

November 10, 2017 0 Comments
Hari ini rak buku yang saya idam-idamkan akhirnya tiba di rumah. Yeayyy! Buku berkardus-kardus yang sudah menanti selama seminggu lebih itu pun saya susun ke atas rak satu per satu sesuai dengan temanya. Selesai membereskan buku-buku tersebut akhirnya rumah saya bisa terasa lebih lapang. Hehehe... Alhamdulillah rak ini bisa memuat seluruh buku yang belum punya tempat penyimpanan di rumah ini.

Selesai berbenah, saya ajak si kecil melihat spot buku miliknya sendiri.

"Ini nih, buku-buku ceritanya Sofie... Nanti kalau Sofie mau baca, buku-bukunya Sofie di sini yaa..."

Si kecil pun langsung mengambil salah satu buku bantalnya, buku "Doaku Hari Ini". Dia suka sekali melihat gambar orang yang ada di sana, lalu menyebutkan satu per satu panggilan karakternya, seperti "Ayah", "Bundo", "Kakak", dan "Abang". Jadi saya hampiri si kecil dengna bukunya, lalu saya bacakan bacaan doa yang ada di tiap halamannya. Mulai dari doa bangun tidur, makan, selesai makan, mau tidur lagi, hingga doa untuk ibu dan bapak. Lucunya, sambil saya bacakan doa, Sofie mengikuti dengan menengadahkan kedua telapak tangannya layaknya kita berdoa. Hihihi....


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Game Bunsay 5-9

November 10, 2017 0 Comments
Beberapa hari ini hujan lebat turun di Padang. Umumnya terjadi setiap sore hari. Seperti yang terjadi hari ini, hujan lebat disertai dengan geledek atau guruh. Saya dan Sofie pun yang tadinya berniat jalan-jalan ke luar rumah terpaksa berdiam di ri di dalam kamar.

"Kodok... Kodok..." kata Sofie

Itu kode kalau si kecil minta lihat video youtube. Waah, harus putar otak nih supaya dia berkurang keranjingannya sama youtube.

"Nak, kalau hujan lebat ada geledek gini, gak boleh hidupin apa pun yang pakai sinyal ya....  Hapenya bobok dulu. Tivi juga, bundo cabut kabelnya, ya...." ujar saya sembari menyimpan HP jauh-jauh serta mencabut kabel televisi.

"Sekarang, Sofie baca buku aja ya, sama bundo!"

Saya pun mengambilkan 3 buah buku baru Sofie yang tempo hari kami beli di toko buku. Alhamdulillah si kecil tidak menolak. Kami pun asyik menghabiskan waktu membaca di sore hari yang dingin itu bersama-sama.


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Kamis, 09 November 2017

Game Bunsay 5-8

November 09, 2017 0 Comments
Hingga menjelang minggu ketiga masa waktu pengerjaan tantangan 10 hari game level 5 ini, saya ternyata masih juga belum menamatkan satu buku pun. Padahal daftar tunggu bacaan saya menumpuk... Namun pagi ini, saya akhirnya berhasil menamatkan buku The Life Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo atau yang biasa dikenal dengan buku Konmari. Saya menyempatkan membaca halaman per halaman buku ini setiap pagi sesudah bangun tidur, sebelum beraktivitas. Sambil membacanya, saya sambil menerapkan metode berbenah yang diajarkan olehnya, makanya butuh waktu yang cukup lama untuk benar-benar menuntaskan buku ini.

Saya rasa inilah satu-satunya buku bertema practical skill yang langsung saya terapkan isinya bersamaan dengan masa saya membaca bukunya. Saya begitu penasaran dengan hasil "life changing" yang akan saya peroleh jika berhasil menyukseskan praktek berbenah rumah ini. Memang ada apa sih dibalik metode ini? Mari saya jelaskan sejenak....

Saya mengenal metode Konmari ini dari curhatan beberapa teman saya di dinding facebook. Karena penasaran, saya ikut kulwap whatsapp yang diadakan oleh IIP Bangka Belitung dan Sumsel (jika tidak salah) beberapa minggu lalu yang kebetulan membahas metode ini. Dari uraian yang dijelaskan oleh mba Rika Subana selaku narasumbernya, saya semakin tertarik untuk ikut menerapkan metode ini. Kemudian datanglah tawaran untuk membeli bukunya paska kulwap tersebut. Walaupun sempat ragu apakah isi bukunya akan sama saja dengan isi kulwap, saya putuskan akhirnya untuk ikut membelinya.

Ternyata saya merasa beruntung sekali memiliki buku ini. Bagian yang saya rasa paling penting justru tidak dibahas dengan detil dalam kulwap. Konmari menyatakan bahwa banyak keuntungan yang dirasakan dirinya maupun kliennya (ya, Konmari punya daftar antrian panjang klien-klien yang minta diajarkan berbenah di rumah mereka) jika berhasil melakukan metode ini. Keuntungan yang bisa didapatkan seperti: pertama, melatih kita mengambil keputusan untuk membuang atau menyimpan sehingga bisa meningkatkan rasa kepercayaan diri; disamping itu dengan belajar mengambil keputusan sendiri, kita juga bisa menghilangkan kebiasaan menyalahkan orang lain; selanjutnya, dengan menyimpan hanya barang yang memancarkan kebahagiaan saja di sekitar kita, secara penampilan rumah kita akan menjadi lebih menggairahkan, bahkan hebatnya kita pun bisa menemukan passion terpendam kita selama ini. Kok bisa? Iya, ini kejadian sama salah satu klien Konmari yang merenung melihat deretan buku yang tetap ia simpan. Ia menyadari ternyata sejak dulu ia menggemari topik mengenai pelayanan masyarakat sehingga akhirnya ia memutuskan untuk berhenti dari karirnya saat itu dan membuka jasa penitipan anak. Ia pun kini bahagia bisa bekerja sesuai dengan passionnya. Wow!

Inilah yang akhirnya jadi tujuan saya benar-benar ingin menuntaskan metode berbenah Konmari. Secara perlahan-lahan setelah melakukannya selama 2-3 minggu (saya belum punya waktu untuk berbenah sekaligus dalam sehari seperti yang dianjurkan Konmari) saya memang sudah merasakan perubahan. Kamar tidur saya sekarang tertata dengan lebih apik, membangkitkan semangat deh setiap masuk ke sana. Saya berharap perlahan-lahan saya pun bisa menata rumah seperti rumah-rumah yang instagrammable di sosmed 😁 serta menata hidup dengan mengetahui apa yang benar-benar saya sukai dan melakukannya.


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Rabu, 08 November 2017

Game Bunsay 5-7

November 08, 2017 0 Comments
Suami saya susah sekali jika dimintai menemani anak bermain atau belajar. Dia menyerahkan semuanya kepada saya. Seperti pagi hari ini, saat sedang bebas tugas, saya minta bantuan suami untuk menemani si kecil membaca buku. 

"Abang nggak bisa", tolaknya.

"Paling ngga bergaya sebentar aja sama Sofie bang, biar dapat fotonya buat di blog", canda saya membujuk.

Akhirnya dia mau... berpose sebentar di belakang si kecil yang sedang asyik memandangi bukunya, lalu... jepreett! Tak lama kemudian Sofie melempar bukunya dan turun dari sofa. Suami saya pun ikut berdiri dan buru-buru ngacir keluar rumah.

Astagaa..... Benar-benar deh.... Bukannya berusaha supaya mau mengambil perhatian Sofie, dianya malah buru-buru cari kesibukan sendiri di luar rumah.

Yah, meskipun sangat tidak bisa diandalkan untuk menemani anak membaca, tapi suami saya suka sekali membaca sendiri. Kebetulan, di masa game bunsay level 5 ini diselenggarakan, saya sedang menerapkan metode berbenah Konmari. Seluruh koleksi buku di rumah kami keluar dari tempat penyimpanannya, dan saya kumpulkan di kardus-kardus sementara sampai tempat penyimpanan barunya siap digunakan. Ternyata, karena melihat banyak buku yang belum pernah ia baca, ia mengambil salah satu buku dan langsung menamatkannya hanya dalam 2-3 hari saja.

Hal ini tentu mengejutkan saya. Ketika mendesain pohon literasi yang baru beberapa hari lalu, saya tanyakan ke suami apakah sudah ada buku yang ia tamatkan baru-baru ini? Ternyata sudah ada, buku karangan Agus Mustofa yang berjudul Mitos dan Anekdot di Sekitar Umat Islam. Wah, saya sendiri yang sudah membaca buku Konmari dalam seminggu, belum selesai juga menamatkannya.

Kemudian buku apa lagi? Tanya saya. Suami menyebutkan beberapa judul komik. Hmm, karena komik tidak termasuk ke dalam kategori buku yang kami sepakati, maka hanya satu buku itulah tambahan daun dari suami.

Yah, saya harap semoga kebiasaan gemar membaca suami ini bisa menjadi contoh bagi Sofie dan adik-adiknya nanti. Tidak mengapa suami tidak bisa menemani anak membaca buku, yang penting ia bisa menjadi model anak-anak dalam membiasakan kegiatan membaca.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Selasa, 07 November 2017

Game Bunsay 5-6

November 07, 2017 0 Comments
Jadi, hari ini disela-sela jadwal mengajar, saya mengajak Sofie jalan-jalan. Awalnya saya hanya berniat belanja sayur ke pasar dan beli soto betawi di dekat kantor ayah Sofie. Namun ternyata rangkaian perjalanannya jadi paanjaang.... Pertama saya mengajak Sofie makan sarapan dulu di Roti Bakar Cisangkuy (yang ternyata menunggu menu sekedar kentang goreng dan dimsumnya luamaaa sekali). 50 menit di sana, barulah kami kemudian melaju ke Pasar Alai. 

Lucunya, di Pasar Alai saya menemukan bahwa salah satu tukang parkir di pasar ini adalah mahasiswa di kelas saya, Ovan panggilannya. Mahasiswa yang saya cukup tahu sekelumit kisah masa kecilnya dari salah satu tugas menulis yang saya berikan di kelas. Dia tidak malu sedikit pun dengan pekerjaannya ini, justru tersenyum lebar saat melihat saya. Wah, saya makin acungkan jempol deh, buat anak ini.

Karena saya sudah menyiapkan daftar belanjaan, jadi saya tidak perlu lama-lama menghabiskan waktu di pasar. Segera setelah meninggalkan Pasar Alai dengan fasilitas free parking dari sang mahasiswa, hehe, saya bersama si kecil melaju menuju warung soto betawi di dekat museum Adityawarman. Nah, di tengah jalan menuju lokasi terakhir inilah, kami melalui toko buku Gramedia. Hmm, saya jadi teringat niat saya berhari-hari sebelumnya yang ingin sekali membawa si kecil memilih buku ceritanya sendiri. Jadi langsung terlintaslah keputusan untuk ke sana bersama Sofie saat itu juga.

Mobil pun saya parkir di parkiran toko buku. Lalu saya ajak Sofie ke lantai dua untuk melihat-lihat buku anak. Waah dia senang sekali sampai saya kewalahan memeganginya. Akhirnya setelah bermenit-menit di sana, kami membawa pulang 3 buku, 1 poster buah-buahan, dan 2 mainan. Hahaha... Benar-benar pengeluaran di luar rencana ini namanya.

Saat di mobil, selagi menunggu soto betawi kami disiapkan oleh ibu penjual, saya buka salah satu buku, dan membacakannya untuk Sofie. Bukunya berjudul Segelas Jus Jeruk. Sofie senang sekali karena ada banyak jus buah yang tampil di buku itu. Ia pun belajar menyebutkan satu per satu nama setiap buah dan warna minumannya. 

Pesanan soto pun datang, diantarkan si ibu penjual ke mobil kami. Setelah membayarnya, saya melaju kembali, akhirnya menuju rumah. Di sebelah saya, saya lihat si kecil telah tertidur lelap karena kelelahan.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Senin, 06 November 2017

Game Bunsay 5-5

November 06, 2017 0 Comments
Hari ini kebetulan saya mendapatkan tugas dadakan dari kelompok penelitian di kampus. Saya diharuskan menyiapkan kuesioner segera dalam waktu seminggu. Berhubung jadwal saya bisa bekerja hanya dua kali dalam sepekan, khususnya di hari ini, maka dari pagi hari setelah mengantarkan suami saya ke kantor, saya buru-buru pulang, memandikan Sofie dan menyiapkan makannya. Selagi memasak, syukurlah ibu pengasuh Sofie tiba lebih cepat. Jadi saya pun bisa berangkat lebih cepat ke kampus. Kemudian saya pun menghabiskan waktu seharian penuh di kampus.

Sekembalinya dari kampus, hari sudah gelap. Kami pun kembali pada rutinitas malam hari sehingga pada hari ini pun tidak ada agenda membaca bersama si kecil.... 


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Minggu, 05 November 2017

Game Bunsay 5-4

November 05, 2017 0 Comments
Saya belum menceritakan bagaimana Pohon Literasi Keluarga kami dibuat ya?

Jadi, hari pertama tantangan diberikan, di grup whatsapp sudah banyak para bunda yang memperlihatkan pohon literasi di rumah mereka masing-masing. Wah, padahal seminggu ini saya lagi asyik-asyiknya berbenah ala Konmari. Akhirnya ikut juga lah saya terbawa semangat membuat pohon literasi. 

Saya malas berkreasi yang ribet-ribet, mengingat membagi waktu untuk pekerjaan rumah saja repotnya bukan main. Jadi saya putuskan untuk menggambar secara keseluruhan pohon serta dedaunannya. Kebetulan ada lembaran kertas presentasi ukuran 70x120 di rumah yang teronggok begitu saja karena tidak layak pakai lagi paska rumah kebanjiran beberapa bulan lalu. Saya pakai saja itu. Lalu saya gambar batang pohon hingga rantingnya dengan mencontoh salah satu gambar pohon dari bunda anggota dalam grup. Kemudian, setiap kali ada setoran bacaan yang sudah tamat, saya akan tulis judul buku dan nama pengarangnya, lalu menggambarkan daunnya langsung di atas kertas tersebut. Saya putuskan untuk memberi warna outline daun yang berbeda untuk tiap anggota keluarga; saya berwarna biru, anak pink, dan suami coklat, sesuai dengan ketersediaan warna spidol saat itu.

Semakin lama dilihat, justru semakin tidak menarik pohon literasi yang saya buat. Maka hari ini saya memutuskan untuk mengkreasikan pohon literasi saya. Saya teringat memiliki 3-4 bungkus sticky notes di dalam tas. Saya kumpulkan semuanya dan ternyata saya punya 3 warna yang berbeda: hijau, peach, dan pink. Nah, kenapa tidak gunakan saja sticky notes ini untuk daunnya, pikir saya. Memang jadinya sedikit lebih repot, tetapi, pohonnya pasti lebih menarik dipandang mata.

Akhirnya saya tulis ulang isi dedaunan yang telah ada di pohon lama ke atas lembaran sticky notes. Saya gunakan warna pink untuk daun saya, peach untuk Sofie, dan hijau untuk suami. Saya tempel tiap lembarnya menggunakan selotip. Taraaa....! Sekarang jadilah pohon yang lebih apik 😊


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Sabtu, 04 November 2017

Game Bunsay 5-3

November 04, 2017 0 Comments
Hari ini secara mendadak kakak laki-laki saya yang tinggal di Jakarta bersama keluarga kecilnya serta papa saya berkunjung ke rumah. Sebenarnya saya sudah dikabari kalau mereka ingin pulang ke Pekanbaru lewat video call beberapa hari sebelumnya. Namun si kakak tidak yakin apakah bisa mampir ke Padang untuk mengunjungi saya dan bertemu si kecil Sofie. Jadi saya tidak ambil pusing dengan kerapihan rumah. Tapi ternyata mendadak saya dapat kabar bahwa rombongan mereka yang ketika itu sehabis menginap di kampung papa di Rao-Rao Batusangkar, berubah rencana dan akan ke Padang hari ini juga! Waah, saya kelabakan deh. Jadi full selama sehari ini saya hanya bersih-bersih rumah.

Rombongan keluarga kakak dan papa saya tiba sore hari. Kami pun melepas kangen dengan mengobrol asyik. Si kecil giraang sekali bisa bertemu dengan atuknya sekaligus bermain bersama adik sepupunya, Talitha.

Sembari menyiapkan minuman di dapur, saya lihat kakak saya dan istrinya melihat poster pohon literasi keluarga yang saya tempel di ruang keluarga. Si kakak yang sempat melihat poseter ini melalui video call tempo hari pun menjelaskan ke istrinya kegunaan poster tersebut. Wah, pasti saya lagi dipuji-puji nih di depan kakak ipar karena menerapkan praktik pendidikan unik ala IIP lagi. Hihihi, ge-er.... Tapi sebenarnya saya juga malu karena gambar pohon dan daunnya masih asal-asalan saja. Saya justru lagi berniat untuk merubah tampilannya dalam waktu dekat.

Jadi hari ini tidak ada praktik membaca. Kami menghabiskan dua hari akhir pekan dengan kegiatan bersama keluarga besar.


#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Rabu, 01 November 2017

Game Bunsay 5-2

November 01, 2017 0 Comments
Pagi ini, setelah si kecil bangun tidur, saya ajak ia membaca buku bantal favoritnya: Lihatlah Wajahku. Isinya cuma 8 halaman termasuk halaman cover. Tiap halaman cuma berisiskan gambar wajah bayi gundul besar dengan ekspresi-ekspresi yang berbeda disertai tulisan keterangan di bawahnya. Buku ini favorit Sofie (22 bulan). Setiap ekspresi yang ia lihat, akan ia tiru secara total. Misalnya kalau ada ekspresi menangis, Sofie akan langsung memasang wajah sedih dan menangis... seperti beneran! Apalagi kalau ia lihat ekspresi tidur, Sofie akan langsung merebahkan badannya di lantai lalu pura-pura tidur, tapi sambil bersuara "Zzzz..." seperti di komik-komik. Hihihi....

Kegiatan membaca ini pun saya lanjutkan untuk buku bantal lainnya, yang berjudul Rumahku. Selesai membaca, saya buatkan gambar daun di dahan pohon literasi. Saya berikan dua warna yang berbeda, untuk menandakan kalau saya dan Sofie berdua sudah menamatkan membaca buku itu bersama.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Selasa, 31 Oktober 2017

Game Bunsay 5-1

Oktober 31, 2017 0 Comments
Wuaah... tantangan level kelima ini benar-benar jadi favorit saya: Membuat pohon literasi keluarga. Kebetulan saya sedang punya setumpuk reading list yang menanti untuk saya tuntaskan: Life Changing Magic of Tidying Up (Konmari), Teaching Like Finland, Flow di Era Sosmed, dan Fitrah Based Education (yang terakhir ini entah kapan bisa tuntas... 300-an halaman, lembar halamannya lebaaar, dan font-nya kecil-kecil, hehehe). Selain itu, suami pun doyan melahap buku, khususnya buku yang bertema traveling dan sedekah. Jadinya saya yakin, tantangan kali ini akan cepat diaminkan oleh beliau.

Jadi, hari pertama ini yang saya lakukan adalah menceritakan pada suami mengenai pohon literasi.

"Bang, ada ide proyek menarik nih dari game IIP sekarang... bikin pohon literasi!"

"Apa tuh?" tanya suami yang lagi asyik baca portal berita di komputer rumah.

"Jadi nanti tiap anggota keluarga: Abang, Tari, sama Sofie, kita bikinkan pohon tanpa daun di dinding. Terus, nanti setiap selesai membaca satu buku, kita tulis deh judul sama nama pengarangnya di kertas berbentuk daun, terus kita tempel ke pohonnya. Jadi makin banyak daun di pohon, artinya makin banyak buku yang sudah kita baca. Bisa kelihatan siapa yang paling suka baca. Selain itu, bisa mengajarkan ke Sofie juga buat suka membaca", ujar saya panjang kali lebar.

Mata suami langsung membulat, terlihat antusiasnya. Hehehe...

"Boleh!"

Suami saya memang irit kata-kata. Tapi dari tatapannya saat itu, saya tahu doi sukaa banget sama idenya.

Maka selesailah pembicaraan proyek hari itu. Besoknya, saya akan menyiapkan pohon literasi sekaligus mulai mengajak si kecil yang sudah rada ketagihan video di hape untuk membaca kembali buku-bukunya.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst