Cincopa Gallery

...
Tampilkan postingan dengan label math around us. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label math around us. Tampilkan semua postingan

Minggu, 03 Desember 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-10)

Desember 03, 2017 0 Comments
Hari ini hari libur. Saya, suami, dan Sofie sedang berkumpul di ruang keluarga. Suami saya seperti biasa menghabiskan waktu membaca artikel dan komik di depan komputer. Saya dan Sofie kali ini bermain dengan uang koin yang biasa diletakkan suami di atas meja.

"Sofie, lihat nih, koinnya bisa muter lho"

Dengan satu jari saya tahan dan tekan sisi atas koin supaya ia bisa berdiri tegak. Lalu dengan tangan lainnya, saya jentikkan jari ke salah satu tepian koin dengan kuat sehingga si koin terlepas dan berputar layaknya gasing.

Sofie tertawa seru melihat koin berputar cepat. Saya juga ikut tertawa senang, mengingat permainan favorit saya ketika masih kecil ini.

Koin pun jatuh dan Sofie minta diulangi lagi. Maka saya ulangi kembali dengan koin yang lainnya. Setelah beberapa kali percobaan, saya menyadari kalau akan lebih stabil dan lebih lama putaran koinnya jika saya menggunakan koin 1000 dibandingkan dengan koin 500 perak karena pada koin 500 perak ini, tepiannya menebal. Semakin tipis tepiannya, semakin sedikit hambatannya (terutama dengan kondisi permukaan lantai yang tidak rata), maka akan semakin lama juga koin berputar.

Setiap kali koin berputar, Sofie suka sekali mendekat dan berusaha mengambil koinnya. Mungkin ia penasaran ya, bagaimana sensasi memegang gasing koin itu. Berulang kali pula saya bilang pada si kecil jika ia menyentuh koin yang sedang berputar, maka koinnya akan jatuh. Tapi ia tak peduli. Koin pun berkali-kali berhenti berputar sebelum waktunya. Hihihi...

Akhirnya tibalah saatnya Sofie mengambil si koin, lalu melemparkannya keras-keras ke lantai. Plentang!

Duh!

Plentang! Plentong!

Beberapa kali ia lakukan itu... Suara benturannya cukup mengganggu saya yang suka ketenangan ini.

Saya pun melihat sekeliling dan menemukan sejumput mainan lilin play-doh yang tergeletak di atas meja komputer. Saya ambil itu, lalu mengajak Sofie untuk memperhatikan apa yang saya buat.

Saya membuat sebentuk pipihan, lalu menempelkan sebuah koin di atasnya, terakhir membuat lagi pipihan lilin di atas koin, lalu membungkus total seluruh sisi koin dengan lilin tersebut.

"Nah, sekarang coba ini yang Sofie lempar" ucap saya sambil menyerahkan koin yang terbungkus lilin tersebut.

Dug!

Koinnya kini tidak memantul di lantai. Melainkan langsung terbaring diam begitu berbenturan dengan lantai.

Dug! Dug!

Begitu pun dengan koin-koin selanjutnya.

Saya menyengir karena ide saya berhasil. Lalu saya jelaskan pada Sofie bahwa permukaan koin dan lilin itu berbeda. Yang satu keras, yang satu lembut, sehingga akan berbeda efeknya ketika masing-masing dilemparkan ke lantai.

Entahlah apakah Sofie paham, tapi saya tidak ambil pusing soal itu. Yang penting ada sedikit ilmu fisika dasar yang saya jelaskan kepadanya hari ini. Hihihi....

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Sabtu, 02 Desember 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-9)

Desember 02, 2017 0 Comments


Setelah lelah traveling seharian kemarin, saya berniat bermalas-malasan saja hari ini. Sarapan beli di luar, makan siang juga beli, hihihi.... Apalagi kondisi cuaca yang mendung dan sesekali hujan, duhh... Semakin nikmat deh buat bermalas-malasan hari ini...! Sampai tibalah di waktu menjelang tengah hari, saat si kecil masuk ke dalam kamar sembari membawa sekantong besar keripik kentang, buah tangan dari rumah sepupu di Bukittinggi.

"Bundoo... Bukak, bukak!"

Kebetulan, mulai hari ini saya memutuskan untuk mengurangi jatah menyusui si kecil yang dalam beberapa hari lagi akan beranjak 2 tahun. Dari waktu bangun tidur tadi, saya menolak menyusuinya ketika ia meminta. Saya gunakan alasan kalau PD saya sedang sakit karena kemarin seharian dan semalaman Sofie menyusui di mobil. Ternyata, si kecil cepat memahami, lho... dan tidak memaksa untuk menyusui. Oh, wow, taktik ini lebih sakti dibandingkan dengan mengatakan ke Sofie jauh-jauh hari soal rencana berhenti menyusuinya. Jadi, karena jatah menyusui Sofie sudah berkurang, saat ia meminta cemilan, saya terenyuh untuk mengizinkannya makan cemilan.

Masih sambil rebahan di kasur, saya buka simpul karet di kantong plastik isi keripik kentang dari Sofie. Lalu saya berikan kepadanya yang duduk manis menanti di bawah kasur. Sofie pun tertawa dan bergegas mengambil sekeping keripik.

Saya pun meminta tolong diambilkan satu keping, "Bundo minta dong!"

Sofie tak bergeming, ia asyik mengunyah sambil menyaksikan pantulan dirinya di cermin di hadapannya.

"Sofie, ambilin dong keripik kentangnya"

...Masih tidak menoleh.

Saya coba ganti lagi pilihan kata-kata saya, "Sofie, Bundo mau keripiknya satu..."

Mendengar kata 'bundo mau' barulah si kecil paham maksud ucapan saya. Hahaha... Perlahan tangan kecilnya masuk ke dalam plastik dan mengambil sekeping keripik... Lalu ia menyerahkannya ke saya.

"Makasiih..." seru saya.

"Ma-acih.." ucapnya membeo.

Dalam satu suap, keripik masuk ke dalam mulut saya, dan habis seketika.

"Bundo mau satu lagi doong"

Si kecil kembali mengambil satu keping keripik kentang, lalu menyerahkannya ke saya.

Otak saya langsung berjalan nih, mau menguji apakah Sofie paham dengan penjumlahan.

"Sofie, sekarang Bundo mau dua yaa"

Eh, tau-taunya dia mengambil satu keping... lalu satu keping lagi....

"Iya, iya bener, dua!" seru saya sambil menjulurkan tangan.

Sofie pun menyerahkan kedua keping keripik ke saya. Aamm... keripiknya tak lama lenyap saya lahap.

"Bundo mau dua lagi yaa..."

Hahaha... Saya yang usil ini sudah mendapatkan entah berapa keping sementara Sofie mungkin baru makan keping kedua.

Si kecil kembali mengambil satu, dan satu lagi keripik kentang untuk saya.

Saya pun asyik mengunyah si keripik kentang yang lezat itu, sambil berencana untuk menaikkan jumlah keping yang akan saya minta. Namun, di saat bersamaan, Sofie melihat gelang karet yang terjatuh tak jauh darinya.

"Ini? Ini?" tanyanya.

"Itu karet Sofie, buat ngikat. Bisa jadi gelang juga lho. Sini, sini..."

Sofie menyerahkan si karet kepada saya, lalu saya masukkan ke tangan kanannya. Eeh... dia ternyata suka! Dan kembali berkaca sambil menari-narikan tangannya.

Saya mulai lagi deh meminta keripik kentang, "Sofie, Bundo mau tiga dong keripiknya... Sofiee.... Sofieee?? ....Yaah...dia asyik sama gelangnya..." Hahaha...

Permintaan terakhir saya gagal karena si kecil lebih tertarik main dengan gelang barunya. Tak lama suami pun masuk kamar dan kegiatan ngemil kami berakhir.

Setidaknya hari ini saya jadi tahu kalau Sofie sudah memahami penjumlahan hingga bilangan dua.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Kamis, 30 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-8)

November 30, 2017 0 Comments
Hari ini hari menjemur baju~ Seperti biasa karena keterbatasan waktu dalam mengerjakan pekerjaan rumah, saya sudah mencuci pakaian di sore hari sebelumnya. Saya biasa membiarkan hasil cucian bermalam, baru menjemurnya di pagi hari berikutnya. 

Jadi pagi hari ini telah tersedia satu keranjang pakaian yang siap untuk dijemur. Tempat menjemur ada di lantai dua. Biasanya saya lebih senang menjemur sendiri saat si kecil sedang dititipkan ke rumah mertua di sebelah. Namun karena kali ini Sofie sedang berada di rumah, maka saya pun mengajak Sofie untuk menemani saya menjemur pakaian di lantai atas. 



Sambil menuntun Sofie naik ke atas, saya mengajaknya menghitung anak tangga. Sambil saya menyebutkan deretan bilangannya, Sofie sesekali menyahuti.

“Saatuu… Duuaa… Tiigaa…” demikian terus saya sebut satu per satu dengan keras hingga anak tangga kedua belas.

Ternyata jumlah anak tangga ini melebihi sepuluh, yang mana sepuluh ini selama ini menjadi bilangan terakhir yang dikenal oleh Sofie. Sofie jadi mempelajari dua bilangan baru, yaitu sebelas dan dua belas.

Menghitung anak tangga ini saya ulangi lagi ketika kami turun setelah selesai menjemur pakaian. Sambil mengenalkan bilangan sebelas dan dua belas pada Sofie, kegiatan ini juga bertujuan untuk meluruskan hitungan Sofie yang biasanya selalu melewatkan bilangan empat dan lima.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Rabu, 29 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-7)

November 29, 2017 0 Comments
Pagi ini, saya dan Sofie memainkan mainan cincin susun Sofie di ruang tamu. Cincinnya sebenarnya tidak seukuran cincin jari, tetapi besar, dengan beragam ukuran diameter. Cara mainnya adalah dengan menyusunnya dari yang paling besar di bagian dasar, terus susun ke atas hingga ukuran yang paling kecil. Namun cara bermain Sofie biasanya berbeda. Dia hampir tidak pernah menyusunnya berdasarkan ukuran, melainkan mengambilnya, lalu memasukkannya ke tangan ibarat gelang. Kemudian, ia akan menari-narikan kedua tangannya sembari tertawa.

Sofie memasukkan 3 buah gelang ke pergelangan tangan kanannya. Warnanya biru, kuning, dan oranye.

“Ada berapa tuh gelang Sofie?” tanya saya. “Satu… Dua… Tiga….” lanjut saya menghitung. “Warnanya ada biru… kuning… sama oren”.

“Nah gimana kalau yang hijau? Muat gak di tangan Sofie?”

Saya ambilkan Sofie gelang terkecil yang berwarna hijau. Sofie melepaskan ketiga gelang di tangannya, lalu berusaha memasukkan tangannya ke lubang di gelang… namun tidak bisa masuk.

“Ooh, gak bisa yaa…. Itu berarti gelangnya kekecilan, jadi gak muat di tangan Sofie”, jelas saya.

“Coba kalau yang ini?” saya sodorkan ia gelang terkecil kedua yang berwarna kuning kehijauan.

Ternyata sama, tidak muat juga. Maka saya jelaskan kembali kalau ukurannya kekecilan. Kalau kekecilan maka tidak bisa masuk, kalau kegedean barulah bisa masuk menjadi gelang tangan.

Begitulah aktivitas bermain dengan matematika logis saya dan si kecil hari ini. Masih dominan saya bicara satu arah ya? Hehe… Saya harap si kecil memahaminya meskipun ia belum bisa menyahuti perkataan saya.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Selasa, 28 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-6)

November 28, 2017 0 Comments
Hari ini, sambil bermalas-malasan di atas kasur bersama Sofie (23 bulan), saya mengambil sejumput lilin play-doh Sofie yang berwarna kuning. Kebetulan Sofie sedang gemar memainkan lilinnya itu beberapa hari terakhir, jadi lilin-lilin play-doh beserta beragam bentuk cetakannya berserakan di lantai kamar tidur kami.

Sambil menyusui si kecil, saya bentuk lilin tersebut menjadi bentuk segitiga kecil.

“Ini nih, bentuk segitiga namanya”, ujar saya ke si kecil.

Lalu saya ubah lagi bentuknya menjadi persegi.

“Kalau ini, persegi nak... Ada empat sisinya.”

Terakhir, saya ubah menjadi bentuk lingkaran.... “Kalau ini, lingkaran.”

Sofie diam saja karena sambil asyik menyusui. Tapi matanya terlihat menyimak dengan baik.

Begitulah aktivitas matematika logis yang saya lakukan bersama si kecil hari ini.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Senin, 27 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-5)

November 27, 2017 0 Comments
Di usianya yang menjelang dua tahun, saya membelikan Sofie sebuah mainan menyocokkan benda dengan lubangnya. Bentuknya adalah sebuah wadah besar yang di atasnya terdapat lubang dengan beragam bentuk. Ada lubang berbentuk lingkaran, oval, persegi, segitiga, segi enam, hingga bunga dan bintang. Total terdapat 8 macam lubang. Bersamaan dengan itu, disediakan pula balok plastik kecil sesuai dengan kedelapan bentuk lubang. Ya, cara bermainnya adalah dengan memasukkan balok plastic ke dalam wadah melalui lubang yang tepat.

Saat pertama kali mencoba mainan ini, Sofie hanya dapat memasukkan yang berbentuk lingkaran dan oval karena memang itu yang paling mudah, tidak banyak sisinya. Di percobaan ketiga, kemampuannya jauh lebih baik. Ia sudah bisa menemukan lubang yang tepat untuk setiap balok, namun masih belum bisa memasukkan sendiri seluruhnya. Umumnya Sofie ingin memasukkan balok dalam keadaan miring. Ia belum paham kalau kemiringannya tidak pas, justru balok tetap tidak akan bisa masuk. Yang saya sukai adalah saat Sofie berpikir sambil bergumam. “Eenggg.... Eeengggg...” gumamnya sambil mencari mana lubang yang pas untuk balok yang sedang ia pegang. Hihihi... Lucu saja melihat anak sekecil itu sudah berusaha berpikir keras memecahkan teka-teki.

Hari ini, kembali Sofie memainkan permainan mencocokkan benda ini. 

“Buka, buka,” kata Sofie meminta saya membuka tutup wadah.

Saya bukakanlah wadah tersebut lalu mengeluarkan kedelapan balok. Sofie pun mengambil  satu yang berbentuk lingkaran, favoritnya. Dia mendorong-dorong balok tersebut ke atas lubang lingkaran juga, namun tidak pas.

“Iyaaa...!” seru saya memberi kode kalau lubang pilihannya sudah pas. Eeh... Ternyata si kecil malah menggeser balok yang ia pegang, ke atas lubang berbentuk segi enam.

“Enggaaak...!” seru saya dengan nada kecewa.

“Iyaaa....!” seru saya lagi ketika Sofie menggeser tangannya ke atas lubang lingkaran.

“Enggaaaaak....!”

Dan... Plung! Sofie malah menjatuhkan balok lingkaran itu melalui lubang segi enam.

“Yaaahh.... Kok gitu...” keluh saya, baru tahu juga kalau ternyata balok lingkaran muat masuk ke balok segi enam tersebut. Hihihi.... Si kecil saya perhatikan malah terlihat puas. Oh, baiklah, ternyata dia senang mengerjai ibunya.

Sofie lalu mengambil balok lain, dan berusaha memasukkan melalui lubang yang lain. Terkadang lubang yang dipilihnya benar, terkadang tidak. Terkadang berhasil masuk sendiri, terkadang saya bantu.

Begitulah kegiatan bermain sambil belajar matematika logis bersama Sofie hari ini. Saya rasa meskipun masih butuh dibantu, tapi Sofie sudah melakukan yang terbaik yang dia bisa. Semoga kamu tumbuh ceria terus seperti ini ya, Nak!

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Minggu, 26 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-4)

November 26, 2017 0 Comments




“Ni sampo ayah”


“Ni gosok gigi bundo”

“Ni gosok gigi Copi”

“Ni baju ayah”

“Ni baju bundo”

“Ni baju Copi”

Sofie senang sekali menyebutkan nama pemilik barang-barang yang bertebaran di sekelilingnya. Menyebutkan mana sikat gigi miliknya, mana milik ayah, mana milik bundo, serta baju miliknya, ayah, dan bundo. Begituu terus sampai saya bosan mendengarnya. Hahaha....

Nah, kalau tiba waktunya makan, beda lagi. Saya biasanya mengajak makan Sofie bersamaan dengan saat saya makan. Jadi saya langsung menyiapkan dua piring/mangkuk sekaligus. Satu yang besar untuk saya, dan satu yang kecil untuk si kecil. Biasanya ketika saya sedang membawa kedua piring/mangkuk itulah Sofie suka menyeletuk, “Ni Copi, ni bundo!” sambil menunjuk mangkuk kecil untuknya dan mangkuk besar untuk saya.

Pernah sekali, hari ini tepatnya, ia salah menyebutkan karena posisi mangkuk saat itu ada di atas meja dapur sehingga ia tidak benar-benar melihatnya secara keseluruhan. Yang besar ia sebutkan miliknya sementara yang kecil ia sebutkan milik saya. Saya pikir karena menunya hari ini adalah mie instan. Hihihi... Mungkin Sofie lagi menginginkan porsi yang paling banyak. Namun begitu mangkuk saya bawa ke hadapannya, barulah ia meralatnya. Mangkuk yang besar disebutkannya untuk saya, sementara yang kecil barulah untuk dirinya.

Saya suka tersenyum sendiri kalau mendengar Sofie berkata demikian. Artinya ia sudah mengetahui konsep kepemilikan serta menyadari bedanya ukuran besar dan kecil.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Sabtu, 25 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-3)

November 25, 2017 0 Comments


Belakangan Sofie cenderung murung dan tidak bersemangat. Ini mungkin karena di rumah kami habis bergantian bed rest akibat faktor cuaca yang tidak baik. Untuk meningkatkan semangatnya, saya pun mengajak si kecil untuk bernyanyi.

Ada sebuah lagu berhitung 1-10 yang kami sukai. Saya memperolehnya dari salah satu video lagu anak di youtube. Lagunya unik karena nadanya ceria serta di bagian akhirnya terdapat sedikit bagian yang seperti bersilat lidah jika kita nyanyikan. Karena unik itulah saya jadi suka menyanyikannya.

“Satu, dua, tiga, empat”
“Liima, enam, tujuh, delapan”
“Sembiilaaan, seeeepuluh”
“Satu dua tiga, empat-lima-enam-tujuh-d’lapan-sembilaan, s’puluh”

Saya ulangi kembali satu hingga dua kali lagi. Sofie mengikuti sambil menyahut bilangan selanjutnya yang akan saya sebut. Lucunya, ia suka sekali melewati bagian bilangan empat dan lima, lalu langsung saja menyebutkan bilangan enam hingga sepuluh. Mungkin karena empat dan enam hampir mirip, ya. Hihihi.... Yang penting, setelah bernyanyi bersama ini raut muka Sofie terlihat lebih ceria.


#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus
 



Jumat, 24 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-2)

November 24, 2017 0 Comments
Salah satu kebiasaan si kecil Sofie yang suka bikin suami geleng-geleng kepala adalah mengambil barang dari ruang mana pun, membawanya ke seantero rumah, lalu meninggalkannya di ruangan mana pun yang bukan merupakan tempat asalnya. Dan dasar sayanya pemalas, saya tidak mau ambil pusing mengembalikan barang tersebut ke tempatnya sampai malam hari, saat suami pulang kerja.
Seperti kali ini, cangkir beras yang biasanya ada di dapur, ditemukan suami ada di dalam kamar mandi. Ajaib! Hehehe.... Cangkir beras ini sudah beberapa hari ada di kamar mandi karena tidak saya kembalikan juga ke toples beras. Saya perhatikan Sofie suka sekali menggunakannya saat mandi untuk menampung air dari keran, lalu membuangnya begitu saja. Sesekali sih ia akan menumpahkannya ke perutnya layaknya gayung orang dewasa.

Ketika mandi hari ini, Sofie kembali meminta saya untuk membuka keran air. Begitu keran air saya buka sedikit, Sofie akan memegang cangkir beras di bawahnya lalu menampung air yang keluar. Kali ini, air hasil tampungan tidak ia buang ke lantai melainkan masuk ke dalam ember yang kebetulan juga sedang ada di dalam kamar mandi. Jadi lama kelamaan ember pun akan semakin penuh sehingga Sofie bisa menyemplung masuk ke dalamnya untuk berendam. Horee.... aktivitas matematika logis lain telah dialami oleh Sofie hari ini.






#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus

Kamis, 23 November 2017

Matematika di Sekitar Kita (Game Bunsay 6-1)

November 23, 2017 0 Comments
Sofie (23 bulan) memiliki kotak penyimpanan mainannya sendiri. Kotak transparan besar bertutup warna biru. Saya meletakkannya di ruang makan. Jadi, setiap si kecil melewati ruang makan dan melihat kotak mainannya, ia pasti akan membuka dan mengambil dua-tiga mainan dari kotak tersebut.

Salah satu mainan yang selalu menjadi incaran Sofie adalah board game 3in1 yang saya beli di Gramedia beberapa tahun lalu. Isinya ada permainan ular tangga, halma, dan ludo. Pada mainan ini terdapat bidak-bidak pion 4 warna: merah, kuning, hijau, dan biru serta 2 buah dadu. Si kecil Sofie paling suka meminta saya untuk mengeluarkan bidak-bidak ini dari dalam plastik lalu menyusunnya ke atas papan. Biasanya ia akan asal saja menempatkan tiap bidak ke atas papan, tapi belakangan ini, sejak Sofie mulai mengenal nama-nama warna, ia akan menyusunnya sesuai warna. Bidak yang berwarna merah, misalnya, akan diletakkan Sofie ke atas bagian alas yang berwarna merah. Bidak biru ke bagian alas biru, dan seterusnya. Terkadang Sofie akan menaruh satu bidak saja di setiap bagian alas yang berwarna, terkadang lebih dari satu. Aktivitas ini semakin menguatkan konsep warna sekaligus kemampuan matematis logis Sofie.

#tantangan10hari
#level6
#kuliahbunsayiip
#ilovemath
#matharoundus