Tanggal : 10 September 2017
Kegiatan:
a. Meniru ucapan Bundo (A)
b. Berendam dalam Ember (V-A-K)
Tanggal : 11 September 2017
Kegiatan:
a. Meniru ucapan Bundo (A)
b. Meniru ekspresi Bundo (V-A)
Sofie punya sebuah buku bantal favorit. Buku ini di setiap halamannya berisikan gambar beragam ekspresi. Ada ekspresi tertawa, tersenyum, bingung, sedih, menangis, dan tidur. Dulu, saya suka mempraktikkan sendiri ekspresi di gambar itu kepada Sofie. Karena cukup sering dilakukan, Sofie pun jadi suka menirukannya. Seperti misalnya ketika saya bilang, "Tidur? Tidur gimana?". Maka si kecil akan langsung tersungkur... dan mendengkur. Lucu! 😆
Nah, sore hari ini, saya dan Sofie sedang rebahan di tempat tidur. Kondisi tubuh saya yang sedang tidak fit beberapa hari belakangan membuat hampir sepanjang hari ini kerja saya cuma tiduran saja. Sofie yang (syukunya) paham kalau saya sedang sakit, tidak seusil biasanya. Dia menatap saja kalau saya sudah menutup mata, mau tidur (Padahal biasanya, kalau saya rebahan sambil menutup mata begini, dia pasti sudah melayangkan telapak tangannya ke mata saya, minta untuk dibuka). Selagi rebahan berdua ini, saya jadi mengulang kembali game tanya ekspresi yang biasa kami lakukan itu.
"Sofie, Sofie, ketawa gimana ketawa?"
"Haaak...!" Sofie membuka mulutnya sampai menampakkan gigi-gigi kecilnya, tertawa.
"Senyum.. senyum?"
Si kecil pun menutup mulutnya, lalu tersenyum genit. "Hmmm...", gumamnya.
"Baguuus..... Kalau bingung?"
"Hoo? Hoo?" respon saya sendiri kemudian sambil melingkarkan bibir dan mengangkat kedua alis tinggi-tinggi. Si kecil yang lupa bagaimana ekspresi orang bingung itu pun meniru saya dengan senang.
Lalu, belum sempat saya ucapkan pertanyaan ekspresi selanjutnya, Sofie sudah memasang ekspresi sedih dan berpura-pura menangis, "Hueeengg..."
"Ooh, nangis, nangis," tebak saya.
"Kalau marah gimana, tau gak?" lanjut saya kemudian.
Sofie diam saja memandangi saya.
Hmm, belum tahu nih dia, pikir saya. Lalu saya tunjukkan padanya ekspresi marah. Saya pasang wajah serius, kedua pangkal alis mata bertemu, lalu saya angkat jari telunjuk saya ke atas sambil menunjuk-nunjuk, seperti orang yang lagi berdebat dengan penuh emosi.
"Hoo! Hoo!", ujar saya, tak tahu harus mengatakan kata-kata apa untuk mengekspresikan marah ini 😁 "Gitu yaa kalau orang marah...."
Si kecil pun langsung menirukan. Dia keluarkan telunjuknya, langsung menunjuk-nunjuk, tapi dengan ekspresi... ceria.... "Haaa! Haaa!" katanya riang sambil melompat-lompat.
"Bukan gitu, Sofie... Marah beda sama ketawa...!" protes saya. Namun si kecil tidak menghiraukan saya, dan terus saja berteriak gembira. 😆
Kebetulan, di TV yang menyala, ada wajah salah seorang tokoh politik yang sedang beropini dengan panasnya.
"Tuuh, itu tuh, lihat? Itu lagi marah tuuh", tunjuk saya ke TV. Sofie melihat ke TV sebentar, lalu menoleh ke saya lagi dengan tawa terkembang.
Baiklah, sampai di sini, saya simpulkan kalau anak ini belum mengerti ekspresi marah. 😅
Game tanya ekspresi yang saya lakukan bersama Sofie ini saya rasa melatih si kecil belajar secara visual dengan melihat ekspresi lawan bicara, serta secara auditori dengan mendengarkan intonasi suara yang keluar pada setiap ekspresi.
#Tantangan10Hari
#Level4
#GayaBelajarAnak
#KuliahBunsayIIP
Senin, 11 September 2017
Game Bunsay 4-2: Mengenal Ekspresi
by
Bundo Puti
on
September 11, 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar