Cincopa Gallery

...

Kamis, 15 Juni 2017

Game Bunsay Level 1 Day 10: Susahnya Melatih Eye Contact (2)

Juni 15, 2017 0 Comments
#level1
#day10
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Image result for eye contact shy picture

Akhirnya, hari terakhir dari tantangan 10 hari di level 1 ðŸ˜‰ Alhamdulillah masih keburu posting di rentang waktu yang disediakan. Kali ini saya ingin menuliskan hasil praktik skill intensity of eye contact dua hari terakhir.

Sayangnya, di dua hari belakangan ini, kdalam konteks ini emampuan melatih eye contact saya kembali menurun. Yang saya perhatikan adalah saat saya asyik mengobrol dengan suami, dan suami bertanya tentang suatu hal ke saya, meskipun saya tahu apa yang akan saya katakan--kembali, mata saya menatap ke bawah ketika berbicara. Gara-gara itu, suami merasa saya ingin menyudahi pembicaraan, lalu ikut mengalihkan tatapan matanya dari wajah saya.

Yaaahh.... Sayang sekali.... 😞

Saya pernah membaca salah satu artikel yang menyatakan bahwa jika mata kita menatap ke bawah saat berbincang-bincang dengan orang lain, maka lawan bicara akan mengartikan bahwa kita ingin menyudahi pembicaraan.

Dari sinilah saya simpulkan, tidak hanya suami saya yang menjadi lawan bicara saya pada konteks ini yang menangkap "pesan" tersebut, tetapi juga banyak lawan bicara saya lainnya yang juga menangkap pesan yang sama. Padahal sebenarnya saya tidak bermaksud sama sekali untuk menyudahi pembicaraan... Yaa, ini hanya karena sudah menjadi kebiasaan dari dulu sehingga susah untuk diubah.

Saya akan berlatih terus dalam menguasai eye contact yang intens. Semangaatt!

Rabu, 14 Juni 2017

Game Bunsay Level 1 Day 9: Aku Ada Untukmu

Juni 14, 2017 0 Comments
Dua hari yang lalu, suami saya pulang sambil menahan amarah. Ada sebuah masalah dengan seseorang yang memang dari dulu selalu mudah menyulut emosinya. Tentu tidak perlu saya ceritakan ya, apa masalahnya, dan dengan siapa.... Yang pasti akibat masalah tersebut, wajah suami bertekuk cukup lama. Ia diam seribu bahasa. Saya tidak berani bertanya lebih lanjut apa penyebab pertengkaran yang ia lalui meskipun saya amat sangat ingin tahu. Saya khawatir jika itu saya lakukan, justru membuatnya mengenang kembali hal yang tidak menyenangkan.

Saya hampiri suami saya lalu langsung memeluknya. Saya katakan padanya untuk jangan menganggap kalau dia sendirian menghadapi semua masalah di hadapannya. Ada saya, yang senantiasa akan mendukungnya. Saya bukan orang lain, bukan juga lawannya, melainkan sayalah orang yang ada di pihaknya.

"Kita ngga saling berkompetisi siapa yang lebih hebat dibandingkan yang lain, Bang.... Kita satu tim!". Saya katakan hal itu sambil menatap matanya.

Suami saya mengangguk, lalu membalas dengan kecupan. Namun, ya, suami melakukan itu tanpa membalas kontak mata dengan saya. Dugaan saya, dia sedikit malu... hehe.

Saya harap, beliau melunak dan mulai mau sedikit lebih terbuka pada saya serta terbiasa berkontak mata dengan saya setiap kami berkomunikasi.

#level1
#day9
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Hasil gambar untuk eye contact quote

Senin, 12 Juni 2017

Game Bunsay Level 1 Day 8: Bicara dengan Mata

Juni 12, 2017 0 Comments


Hasil gambar untuk eye contact communication


Dua hari berlalu sejak tulisan terakhir saya. Saya sudah mulai mencoba intensity of eye contact manakala berinteraksi dengan suami, namun masih belum bisa konsisten. Saya rasa inilah tantangan tersulit bagi saya terhadap suami. Jadi usaha terkecil yang dapat saya mulai coba lakukan baru sekedar komunikasi dengan tatapan mata saja, tanpa ucapan verbal. Meskipun ini masih terjadi tanpa disengaja, namun saya rasa sudah ada sedikit peningkatan frekuensinya.

Hari pertama, misalnya, di pagi hari, saat si kecil sedang bertingkah menggemaskan, dengan sibuk berceloteh dan senam sendiri di tengah ruang kamar, di antara saya dan suami. Saya melirik suami dengan tatapan yang menyiratkan kegelian, suami pun membalas.

Hari sesudahnya, saat suami pulang dari kantor lalu masuk ke kamar. Sementara saya sedang berbaring di kasur sambil menyusui si kecil yang terlelap. Kami bertatapan mata untuk sepersekian detik yang saya rasa artinya adalah suami menyapa saya, lalu saya membalas sapaannya juga 😄.

Setidaknya baru komunikasi seperti ini yang bisa saya lakukan dalam melatih skill intensity of eye contact. Untuk ke depannya, saya akan berusaha mencoba melatih eye contact sambil bercakap-cakap ke suami.

#level1
#day8
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Jumat, 09 Juni 2017

Game Bunsay Level 1 Day 7: Susahnya Melatih Eye Contact

Juni 09, 2017 0 Comments
Beberapa hari terakhir saya stop menuliskan laporan Game Bunsay dikarenakan si kecil mendadak demam. Alhamdulillah hanya berlangsung sehari. Namun saya dan suami tetap waspada mana tahu demam si anak berulang lagi. Kemudian di hari-hari selanjutnya saya yang belum bisa fokus untuk memulai lagi praktik tantangan 10 hari karena memang saya tidak terbiasa menerapkan eye contact selama ini. Kebiasaan dari kecil memang sulit sekali untuk diubah, ya....

Sampai hari kemarin, saya masih berusaha selalu melakukan eye contact ketika bercakap-cakap dengan suami jika saya ingat. Namun tetap belum ada respon balasan berupa tatapan mata dari suami. Pastinya karena memang itu kebiasaan suami juga. Di samping itu menurut saya ada peran saya juga yang memang jarang melakukan eye contact yang intens pada suami sehingga suami pun tidak merasa perlu melakukan hal yang sama pada saya.

Hari ini dan besok, insya Allah, akan saya latih kembali 💪

#level1
#day7
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip
Hasil gambar untuk quote eye contact

Senin, 05 Juni 2017

Game Bunsay Level 1 Day 6: Sweet Moment with Hubby (2)

Juni 05, 2017 0 Comments
Hari Senin kemarin, saya putuskan untuk mengganti skill komunikasi produktif untuk dilatih karena saya anggap kaidah 7-38-55 sudah dapat saya kuasai. Insya Allah semoga ke depannya saya bisa selalu konsisten. Untuk tahap selanjutnya, saya memilih skill intensity of eye contact untuk saya latih.

#level1
#day6
#tantangan10hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Hasil gambar untuk eye contact kohza vivi

Seharian kemarin, saya asyik mengikuti percakapan di grup whatsapp Manajer Keuangan IIP yang sedang membahas agenda kopi darat tahun depan. Ini pertemuan offline pertama kalinya. Saya merasa beruntung karena baru saja dilantik jadi manajer keuangan IIP Padang, dan ternyata langsung dapat undangan kopi darat skala (inter)nasional. Yang sedang asyik diperbincangkan adalah di mana lokasi kopi darat sekaligus workshop keuangan akan diadakan nantinya. Pilihannya sementara ada tiga lokasi: Padang, Singapura, dan Salatiga.

Saat awal-awal diusulkan, saya sudah pernah meminta izin ke suami untuk mengikuti acara ini. Seperti yang saya duga, beliau hanya mau memberi izin kalau lokasinya di Padang. Dan ketika mengatakan hal itu, ada sedikit perasaan yang tidak enak yang terpancar dari ucapannya. Yaa, sepertinya suami merasa agenda saya ini (lagi-lagi) akan buang-buang duit. Huff...

Jadi sambil menikmati obrolan di grup, saya tanyakanlah ke anggota lain, bagaimana tips supaya bisa mendapatkan izin suami dengan mudah. Wah, ternyata cukup banyak versi jawabannya. Pertama, perbanyak doa dari sekarang, karena doa ini senjata manjur seorang istri :) Lalu, jangan membicarakan hal ini saat suami baru pulang kerja. Carilah momen saat suami sedang santai. Bahkan ada pula yang menyarankan untuk memanfaatkan momen sesaat setelah memadu kasih dengan suami, karena itulah saat otak limbik suami terbuka lebar, jadi pas untuk memasukkan sugesti-sugesti yang positif ke dalam pikirannya :D Dan terakhir, tentu saja, gunakan skill komunikasi produktif yang dipelajari di kelas Bunda Sayang kali ini. Dari obrolan inilah, saya ingin mencoba melatih intensity of eye contact untuk memperoleh izin dari suami.

Saat suami sedang santai di sofa ruang tamu, dan si kecil bermain bersama kakek neneknya, saya hampiri suami. Beliau sedang asyik membaca–entah–apaan di smartphone-nya....

Saya  : "Yang, Tari pingin banget deh, bisa ikut workshop IIP tahun depan [sambil menatap intens ke matanya]. Kalau ada uang cukup, boleh ya Tari ikut, kalau jadinya di Salatiga atau di Singapur?"

Suami : [masih menatap layar smartphone dengan wajah cool tidak bergeming] "'Kan udah dibicarain kemarin. He-eh...."

Saya  : "Iya? Boleh?" [saya engga menyangka suami masih ingat, berarti dia menyimak ya, waktu saya bilang tempo hari, hehehe...] "Yang, Tari lagi dapat tugas IIP lagi nih, melatih eye contact ke pasangan kalau ngobrol..." [saya julurkan wajah saya di antara wajah suami dan smartphone-nya] "Praktekin bareng, yuk!"

Tanpa menanggapi dengan kata-kata, suami akhirnya membalas tatapan saya, lalu seketika memberikan kecupan ke pipi saya. Aaaww.... 💗💗💗

Alhamdulillah ternyata berhasil dengan manis. Bahkan saya bisa membuat tulisan ala-ala fanfic di postingan kali ini. Hihihi.... Suami ternyata tidak setidak peka yang saya duga. Mudah-mudahan selama sisa beberapa hari ke depan, saya bisa melatih terus skill ini sampai terbiasa, dan insya Allah, bisa memotivasi suami juga untuk mau melakukan hal yang sama.

Game Bunsay Level 1 Day 5: Ambil Wudhu untuk Meredam Emosi

Juni 05, 2017 0 Comments
Hasil gambar untuk wudhu

Pada praktik kaidah 7-38-55 di hari kelima kemarin, alhamdulillah aman sentosa, segalanya terkendali.

Ada juga saatnya ketika emosi itu naik saat berinteraksi dengan suami. Kali ini dikarenakan terdapat perbedaan standar kebersihan antara saya dengan beliau. Saat emosi marah itu terasa naik, saya masuk kamar mandi, lalu mengambil wudhu (karena memang kebetulan saya juga mau melaksanakan sholat Ashar). Cessssss..... Amarah yang tadinya bikin panas kepala, dalam sekejap hilang.

Oh, wow, subhanallah!

Saya pun kemudian kehilangan alasan untuk sewot ke suami. Hihihi.... Sisa hari pun kembali aman damai sentosa :D

#level1
#day5
#tantangan10hari
#komunikasi produktif
#kuliahbunsayiip