Cincopa Gallery

...

Selasa, 30 April 2019

Mendidik Anak Cerdas FInansial Sejak Dini (Game Bunsay 8-2)

April 30, 2019 0 Comments
Sumber: Google

Sebelum tidur malam di hari kedua Tantangan 10 Hari ini, saya menceritakan ke Sofie kisah tentang Keluarga Kura-Kura. Cerita yang saya karang berdasarkan konsep 3(save, spend, share) dari materi tantangan ini.

---

Alkisah di suatu tempat, hiduplah keluarga kura-kura. Suatu hari, Ayah Kura-Kura memanggil ketiga ekor anaknya, Abang Kura-Kura, Kakak Kura-Kura, dan Adik Kura-Kura.

Ayah Kura-Kura berkata, "Anak-anakku, ayah punya hadiah untuk kalian bertiga!"

"Horeee..." ketiga anak Kura-Kura bersorak girang.

"Apa itu, Ayah?" tanya Kakak Kura-Kura.

"Ayah akan memberikan kalian bertiga sekantung uang sejumlah seratus ribu!" sahut sang ayah bangga. "Namun, ingat baik-baik pesan ayah. Gunakan uang tersebut dengan bijaksana."

Singkat cerita, para anak kura-kura menerima sekantung uang berjumlah seratus ribu itu sembari berterima kasih kepada sang ayah. Lalu mereka pun berdiskusi bertiga, saling menanyakan akan diapakan uang sebanyak itu.

Abang Kura-Kura, yang sudah lama mengidam-idamkan video game teranyar yang sering disebut-sebut oleh teman-temannya, menggunakan uang seratus ribu itu untuk membeli game yang ia incar. Sisa uangnya, dibelikannya juga untuk memuaskan keinginannya membeli beragam mainan-mainan menarik yang dijual di toko mainan.

Lain halnya dengan Kakak Kura-Kura yang perhitungan. Ia lebih memilih untuk menabung seluruh uang seratus ribu itu ke rekening tabungannya, dan menikmati uang yang akan sudah naik nilainya itu kelak ketika ia dewasa.

Sementara itu Adik Kura-Kura justru bingung akan diapakan uang seratus ribu tersebut. Ia pun berjalan keluar rumah untuk mencari ide sambil menggenggam kantung uang yang baru ia dapatkan. Tidak disangka, di tengah jalan ia melihat seorang kakek-kakek yang terlihat letih duduk bersandar di salah satu sudut jalan. Tubuh sang kakek terlihat kotor, bahkan bajunya pun kumal. Adik Kura-Kura pun merasa iba.

"Kakek baik-baik saja?" tanya Adik Kura-Kura.

Si kakek awalnya terkejut, namun kemudian ia tersenyum lemah. "Halo adik kecil, sedang jalan-jalan seorang diri?"

"Baju kakek kenapa kumal begitu?" tanya Adik Kura-Kura polos.

"Iya, kakek tidak punya uang untuk mencuci baju..."

"Tubuh kakek kenapa kotor begitu?"

"Kakek pun tidak punya uang untuk membersihkan diri...."

"Kakek kenapa terlihat lemas begitu?"

"Ini karena kakek tidak punya uang untuk membeli makan.... Sudah dua hari ini kakek belum makan apa pun...."

Adik Kura-Kura yang kasihan, dengan serta merta merogoh kantung uangnya, lalu menyerahkannya kepada sang kakek.

"Ini untuk kakek, supaya kakek bisa beli makanan, minuman, dan pakaian."

Sang kakek menerima uang dari Adik Kura-Kura dengan tangan bergetar. Ia pun mengucapkan terima kasih berulang kali. Adik Kura-Kura merasa sangat bahagia setelah membantu kakek tua tersebut.

---

Satu bulan kemudian, Ayah Kura-Kura kembali mengumpulkan ketiga anaknya.

"Bagaimana anak-anak, apa yang sudah kalian perbuat dengan sekantung uang seratus ribu itu?"

"Aku membeli banyak mainan, Yah!" ujar Abang Kura-Kura.

"Lalu, bagaimana perasaanmu sekarang, Abang?" tanya Ayah Kura-Kura.

"Hmm.. Aku sudah bosan dengan mainanku, Yah. Aku ingin beli yang lain lagi, deh. Tapi... uangnya sudah habis...." keluh Abang Kura-Kura.

Ayah Kura-Kura tersenyum. Kemudian ia menanyakan hal yang sama kepada Kakak Kura-Kura.

"Sejujurnya, setelah aku menabung semua uang itu, aku merasa kecewa Yah... Aku berharap bisa menikmati uang sebanyak itu seperti Abang, tapi, rasanya sayang. Duh, aku bingung, Yah!" Kakak Kura-Kura mencurahkan isi hatinya.

Ayah Kura-Kura menepuk-nepuk punggung Kakak Kura-Kura, lalu ia beralih kepada si bungsu.

"Aku memberikan uang itu kepada kakek yang kutemui di jalan, Yah. Ia terlihat kelaparan, letih, dan tidak terawat. Setelah memberikannya uang itu, aku bahagiaaa sekali."

"Wah, mulia sekali hatimu, Nak!" seru Ayah Kura-Kura bangga.

"Nah" lanjut Ayah Kura-Kura lagi,"Tahu tidak, mengapa Ayah memberikan tugas ini kepada kalian bertiga?" Ketiga anak kura-kura menggelengkan kepalanya. "Ayah ingin kalian merasakan bagaimana mudahnya menghabiskan uang banyak, dan merasakan betapa susahnya mengumpulkan uang yang sama banyaknya."

"Ketika kita memiliki sejumlah uang, hal yang bisa kita lakukan ada tiga: menggunakannya untuk memenuhi keinginan kita, sebagaimana yang dilakukan oleh Abang; menabung atau menginvestasikannya untuk digunakan di kemudian hari, sebagaimana yang dilakukan oleh Kakak; dan menyedekahkannya sebagaimana yang dilakukan oleh Adik. Sebenarnya kita tidak perlu menggunakan sekaligus seluruh uang tersebut untuk salah satu pilihan tadi. Kita bisa membagi-baginya sehingga kita bisa melakukan seluruh pilihan tersebut. Jadi, kamu bisa memberikan penghargaan kepada diri sendiri dengan membeli barang yang kita inginkan, merasa aman akan masa depan dengan menabung, serta merasa bahagia dengan memberikan sebagian uang ke orang-orang yang membutuhkan. Bagilah dengan bijaksana".

Ketiga anak kura-kura mengangguk-angguk paham. Mulai saat itu, mereka pun berjanji akan mengatur uang yang mereka miliki dengan sebaik mungkin.

---

Sofie tampak menyimak sekali cerita saya ini. Suami saya pun sampai memuji, cerita saya hebat. Hihihi... Kemudian kami pun terlelap.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial

Mendidik Anak Cerdas Finansial Sejak Dini (Game Bunsay 8-1)

April 30, 2019 0 Comments
Sumber: Google




Topik pada tantangan kali ini merupakan hal yang saya tunggu-tunggu, karena berkaitan dengan perencanaan keuangan, salah satu hobi saya. Hehehe...Nah, bedanya, yang ini bukan fokus ke tips perencanaan keuangan bagi bundanya anak-anak (sebagaimana yang saya harapkan), melainkan fokus ke melatih kesadaran keuangan untuk anak.


Oke, kalau bicara soal pengenalan soal uang ke anak, sejauh ini yang bisa saya ceritakan belumlah banyak. Setelah membaca diskusi para bunda di Google Classroom dan ngobrol dengan beberapa senior parenting (Miss Yuli dan Uni Yeni, ex-Leader dan Leader IP Padang) mengenai topik ini, ternyata banyak hal yang sudah seharusnya bisa saya lakukan, seperti mengajak anak ke warung untuk berbelanja, lalu mengenalkan bahwa semua barang jualan punya harga, dan mengenalkan yang namanya uang kembalian. Meskipun baru tahu, syukurnya usia anak saya yang 3 tahun lewat 4 bulan ini kabarnya belum terlambat buat diajak mengenali ini semua.

Hari ini, Sofie meminta saya berbelanja ke Pusat Buah, mini market favoritnya. Sofie menyebut mini market ini sebagai "Toko Apel" karena logonya yang berbentuk buah apel besar. Toko ini berlokasi di Jalan Parak Pisang, berjarak hanya sekitar 1,5 km dari rumah.Apa yang menarik dari toko ini? Waah... Buat saya yang sering ketemu produk masakan aneh-aneh selama dulu tinggal di Jakarta, inilah satu-satunya toko terdekat tempat saya bisa menemukan produk-produk serupa, seperti kaldu jamur, cream cheese, stroberi, paprika, jamur, tofu, hingga daging salmon beku! Meskipun yang saya sebut terakhir ini cuma kelihatan satu kali di toko, mungkin gak banyak pembelinya ya, jadi rugi deh si toko. Makanya engga dijual lagi di sana. Daging cincang saja nih, yang belum pernah saya lihat dijual di sini. Padahal itu pertolongan banget buat ibu-ibu yang gak punya penggiling daging kayak saya. Berharap banget dibaca sama pemilik Pusat Buah Padang yak... Hahaha.....

Kembali ke cerita awal, Sofie minta saya ke sana karena mau beli cemilan. Biasanya, saya membolehkan Sofie seminggu sekali belanja cemilan. Setiap Sofie masuk, dia selalu dihadapkan sama produk snack kebencian sejuta emak... Apa lagi kalau bukan, Kinder Joy! Si telur cokelat ini meskipun porsinya hanya sekali suapan saja, tapi harganya bisa mencapai Rp 16.000 sebutir! ..dan yang paling disukai oleh anak-anak itu ya apalagi kalau bukan surprise toys yang selalu ada di dalamnya. Gimana engga jadi produk kebencian sejuta emak, 'kan? 😆

Sofie meminta telur cokelat ini begitu masuk toko. Namun seperti biasa, saya selalu menekankan kalau beli telur cokelat alias Kinder Joy itu cuma bisa sekali sebulan. Kemudian dia tertarik sama cokelat Cha-Cha, permen Nano-Nano Milky, es krim Rainbow Power, Yupi, marshmallow... Hahaha... Akhirnya, seperti biasanya, saya tegaskan kepadanya kalau setiap belanja, dia cuma boleh pilih satu macam cemilan. Pada akhirnya yang jadi juara selalulah es krim dan Sofie alhamdulillah selalu puas dengan konsep satu cemilan itu.


#KuliahBunsayIIP
#Tantangan10Hari
#Level8
#RejekiItuPastiKemuliaanHarusDicari
#CerdasFinansial


Rabu, 17 April 2019

Aliran Rasa Game Bunsay Level 7

April 17, 2019 0 Comments

"Semua Anak adalah Bintang"
.
.
Selama melaksanakan observasi pada Tantangan 10 Hari ini, saya semakin yakin kalau memang minat Sofie adalah bercerita. Adaa saja hal yang dia ucapkan setiap saat. Tidak bisa diam. Mulai dari kalau bercerita dengan keluarga, bahkan orang yang baru dikenal... Sampai kalau dia main sendiri sama boneka atau buku ceritanya. Bersuaraa terus. Kesukaannya berbicara ditambah rasa percaya dirinya yang tinggi membuat saya ingin mengarahkannya ke dunia entertainer kelak. Bukan artis sih, ya... Melainkan jadi presenter.
.
Sementara hal lain yang saya pelajari adalah Sofie juga senang sekali jika diberikan kepercayaan dalam melakukan suatu hal, misalnya membuatkan minuman pagi untuk Ayah. Sekarang, setiap bangun pagi, ia senantiasa membangunkan saya, lalu mengajak saya ke dapur untuk membuatkan minum atau memasak untuk ayahnya.
.
Hal lain yang jadi bahan renungan saya... Karena usianya yang masih kecil ini mungkin, ya... Sofie sebenarnya senang sekali melakukan apa pun, asalkan saya menemaninya. Aih... Maafkan Bundo yang masih egois ingin menikmati me time selalu ini, ya, Nak.. Hiks.... Ingin rasanya meluangkan lebih banyak waktu bersamamu, Sofie.... Bermain sambil mendidikmu agar menjadi anak yang terpenuhi segala kebutuhan perkembangannya. Insya Allah ya, Nak. Selanjutnya akan Bundo kurangi aktivitas Bundo bersama gadget ini.
.
Terima kasih atas materinya, IIP.. Sangat membuka mata saya.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Jumat, 12 April 2019

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-10)

April 12, 2019 0 Comments

Sepulang kerja hari ini, saya bersantai bersama Sofie di kamar sambil menonton TV. Tontonan favorit si kecil adalah video kartun yang saya download dari youtube. Untuk mengakali supaya tontonan anak beragam dan terfilter dari tontonan yang tidak layak, memang saya biasa download video anak-anak dari youtube, lalu putar di TV. Isinya beragam, bisa video cerita pendek, video nyanyian, atau pun video hobi, seperti mewarnai dan DIY.
.
Malam itu, Sofie memutar video ToyBus. Ceritanya berisikan tokoh-tokoh kartun BabyBus dalam bentuk mainan boneka yang dimainkan sedemikian rupa sehingga punya alur cerita yang menarik. Karena percakapannya dalam bahasa Inggris, biasanya Sofie akan meminta saya untuk mengalihsuarakannya ke bahasa Indonesia. Kalau saya lagi gak mood, Sofie akan menerjemahkannaya sendiri dengan asal-asalan. Jadi, sambil nonton, mulutnya pun juga akan komat-kamit menyusun cerita.
.
Sesudah video ToyBus habis, Sofie minta diputarkan video lagu Didi and Friends bahasa Indonesia. Maka saya stel video tersebut. Video ini berisikan cerita pendek dari aktivitas harian Didi, si ayam kecil yang lucu, yang dilengkapi dengan nyanyian lagu anak-anak. Nah, di awal setiap chapter, selalu ditulis judul lagu yang akan disajikan. Karena saya sedang mengajarkan Sofie membaca, maka saya tekan tombol pause ketika judul lagu muncul. Sofie pun saya ajak untuk membaca judul lagunya.
.
Pada setiap judul lagu, diberikan warna yang berbeda bagi setiap katanya, yaitu pink, kuning, dan hijau. Biasanya Sofie akan menentukan mau membaca kata dengan warna tertentu lebih dulu. Barulah ia mengeja nama setiap hurufnya. Kemudian, saya tanyakan bacaan per suku kata. Kebanyakan jawaban Sofie masih salah. Tapi, untuk beberapa suku kata, ia sukses menjawabnya dengan benar. Seperti gabungan huruf 's' dan 'a' yang dibaca "sa", 's' dan 'e' yang dibaca "se", 'p' dan 'o' yang dibaca "po", dan 'p' dan 'u' yang dibaca "pu". Setiap kali jawaran Sofie benar, kami akan bersorak kegirangan. Seru sekali!
.
.
Saya perhatikan Sofie menikmati aktivitas membaca hari ini. Ia senang karena bisa lebih memahami lagu yang ditampilkan karena sebelumnya sudah memahami judul lagunya. Ketika berhasil membaca dengan tepat, Sofie juga terlihat senang sekali.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Rabu, 10 April 2019

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-9)

April 10, 2019 0 Comments

Sofie itu, kalau saya sedang sibuk sendiri dan enggan diganggu, dia akan cari kesibukan sendiri. Biasanya sih dia akan ambil boneka atau mainan yang nampak, lalu dimainkannya sambil bercerita. Namun hari ini gayanya beda lagi.
.
Sofie mengambil sebuah buku bacaannya. Ceritanya sebenarnya tentang kisah kelahiran Nabi Muhammad saw., tapi dengan kreativitasnya sendiri, Sofie "membaca" buku itu seolah-olah ceritanya tentang salah satu cerita dari tontonan favoritnya. Jari mungilnya menyusuri kalimat-kalimat yang tersusun rapi di tiap lembar buku sambil ia bercerita, seolah-olah si kecil usia 3 tahun ini sudah bisa membaca. Tapi kata-kata yang keluar dari bibir mungilnya sama sekali berbeda dengan apa yang tertulis. Kemudian, ketika saya pergoki, eh dia tertawa malu-malu. Hehehe... Lucuu sekali....
.
Saya perhatikan dalam aktivitas sehari-hari, Sofie punya kelebihan dalam hal berceloteh dibandingkan anak-anak seusianya. Caranya yang unik-unik, bisa secara langsung, lewat mainan, ataupun buku bacaan seperti yang baru saja ia tunjukkan hari ini. Kalau bicara pun, wajahnya sangat ekspresif, dan tidak jarang kami menjulukinya sebagai "si drama queen" dalam keluarga. Sepertinya ia punya bakat dalam hal story teller. Saya harus bisa memupuk bakatnya ini supaya menjadi lebih baik lagi.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-8)

April 10, 2019 0 Comments

Hari ini saya lebih memilih bersantai di rumah karena agak letih setelah berakhir pekan kemarin. Setelah makan malam, si kecil "diculik" ke rumah mertua oleh Aunty Putri-nya. Suami pun pergi main ke luar seperti biasa. Nah, saya bisa menghabiskan waktu membuka HP saya cukup lama di saat seperti ini.
.
Menjelang jam 10 malam, barulah Sofie diantarkan pulang kembali. Dia langsung banyak berceloteh tentang apa yang ia lakukan di rumah datuak-neneknya tadi. Lucuu... Dia pun meminta saya untuk segera masuk ke kamar untuk tiduran.
.
Di kamar, kami tidur-tiduran di atas kasur palembang yang dibentangkan di lantai. Sofie asyik memainkan mainan Doraemon kecilnya sambil bercerita...
.
"Bundo jadi Nobita, ini Doraemonnya terbang..."
"Awas ada raksasa...!"
"Doraemon serang raksasa ayah... Wuss.. Wuss..."
.
Banyak ceritanya, yang tidak saya ingat, hehehe... Sampai Sofie juga beralih mengamati mata kakinya yang menonjol, lalu bertanya,
.
Sofie : "Bundo, ini sama ya, sama yang di sini?" (menunjukkan tonjolan di sikunya)
Bundo : "Iya, bener... Di Bundo juga ada. Itu namanya mata kaki.. Apa namanya, Sofie?"
Sofie : "Ma-ta ka-ki..."
Bundo : "Iya, kalau yang di tangan, namanya siku"
Sofie : "Dia ada dua, ya"
Bundo : "Iya, mata kaki ada dua di kaki kanan, dua di kaki kiri"
Sofie : (pegang sikunya lagi yang kanan dan kiri) "Sama ya sama ini, juga ada dua"
.
Agak salah sih ya, logikanya.. Tapi yaa.. Saya tersenyum saja mendengar komentarnya. Tak lama kami bergelut saja berdua, sampai ia tertidur di lengan saya.
.
Alhamdulillah... Malam ini... Damaaaiii... 😊
.
.
Hari ini saya melihat betapa Sofie selalu punya bahan cerita untuk disampaikan... Anaknya tidak bisa diam...! Hehehe... Di samping banyak bicara ini, Sofie ternyata juga cukup perhatian dengan sekitarnya. Jadi bukan termasuk ke golongan banyak bicara tapi engga peka sama lingkungan gitu. Wah, subhanallah...
.
Saya hanya berharap semoga saya yang lebih menyukai kesunyian dibandingkan keributan ini kelak tidak menjadi penghambat berkembangnya bakat bercerita dia. Aamiin ya Allah....
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-7)

April 10, 2019 0 Comments

Ada yang membuat mata Sofie berbinar-binar hari ini. Ia senang sekali saat memberikan sumbangan kepada seorang bapak-bapak pengamen!
.
Nah, begini ceritanya....
.
Malam ini, saya, suami, dan keluarga besar saya yang sedang berkunjung dari Pekanbaru pergi makan malam di salah satu rumah makan seafood di taplau Padang. Ketika masuk ke dalam rumah makan, ada seorang bapak yang berdiri bernyanyi sambil memetik gitarnya di piintu depan, dekat meja kasir.
.
"Bundo, omnya pintar main gitar, ya!" celetuk Sofie polos.
.
"Hehe, iya, itu omnya kerja itu Sofie, cari duit pakai gitarnya... Pengamen, namanya", terang saya sambil mengajak Sofie jalan ke meja kami yang ada di sudut belakang rumah makan.
.
Setelah kami duduk, mata Sofie selalu menatap ke arah si bapak pengamen yang bernyanyi dengan merdu. Lalu katanya,"Ayok Bundo, kasih uang!"
.
"Nanti, ya, habis makan, baru kita kasih uang..."
.
"Sekarang aja...!" rengeknya.
.
Saya pikir-pikir, karena makanan belum datang, dan Sofie sendiri tipe anak yang spontan, sulit menunda keinginan, yah... Bolehlah. Kenapa tidak, kan?
.
Akhirnya, saya dapat ide. Saya ambil selembar uang kertas, lipat-lipat kecil, lalu saya berikan ke Sofie.
.
"Gini aja, yuk, Sofie yang kasih yaa ke bapak itu. Sofie jalan luruus aja sampai ke dekat si bapak, terus kasih uangnya, ya?"
.
"Iya!" serunya dengan mata berbinar-binar.
.
"Pelan-pelan aja, yaa.. Hati-hati jalannya...!" ucap saya begitu ia jalan.
.
Setiap berjalan tiga meter, Sofie berhenti dan menoleh ke saya sambil tersenyum girang. Dia jalannya benar-benar pelan sesuai permintaan saya. Hihihi, lucuu deh.
.
Akhirnya, Sofie berhasil menyeberangi rumah makan yang luas dan sedang penuh pengunjung itu dengan selamat sentosa. Tidak kena senggol kursi ataupun pelayan yang berlalu lalang. Hehehe...
.
Ketika sudah berada di dekat bapak pengamen, si bapak tersenyum geli melihat ada anak kecil yang mendatanginya sambil menggenggam uang. Dia pun sedikit membungkuk dan menurunkan kantong uangnya sehingga bisa dijangkau Sofie. Lalu si kecil pun memasukkan uang ke dalamnya. Kemudian Sofie berlari kecil kembali ke meja saya sambil tersenyum gembira.
.
.
Dari momen unik yang terjadi malam ini, saya menemukan bahwa si kecil saya senang sekali bila diberikan kepercayaan untuk melakukan sesuatu, selagi saya sendiri memperhatikan dia... Tidak membagi perhatian saya ke hal lain. Dia sendiri juga menikmati kegiatan menyumbang uang ke orang yang membutuhkan.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Senin, 08 April 2019

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-6)

April 08, 2019 0 Comments

Pada aktivitas hari ini, saya kembali menemukan Sofie yang semakin ahli merakit balok puzzle.
.
Di sore hari, Sofie berhasil menjejerkan kembali balok puzzlenya secara memanjang seperti kemarin. Namun ada yang beda, ia juga berhasil membuat pesawat super sederhana dari balok tersebut lalu memainkannya jadi pesawat terbang. Wow.. Bagus!
.
Kemudian di malam harinya, kami sekeluarga berkunjung ke rumah salah satu sahabat suami, bang Iqbal. Di sana, selagi para bapak mengobrol di teras, saya menemani Sofie yang tertarik dengan mainan Fauzan, keponakan dari bang Iqbal. Kedua bocah ini kini main lego. Fauzan, yang berusia sekitar dua tahun di atas Sofie, membuat beberapa bentuk bangunan, seperti gerbang dan kendaraan. Sofie pun ikut membuat jembatan versinya sendiri. Kemudian, mereka sama-sama beralih ke mainan lain yang juga ada di sana.
.
Yang saya perhatikan kembali di sini, Sofie tidak hanya sudah bisa bermain bersama teman, tetapi rasa ketergantungannya kepada saya juga sudah sedikit berkurang. Yang biasanya walaupun ada teman, dia tetap minta perhatian saya setiap kali ia berhasil merangkai puzzle baru misalnya, atau setiap kali ia melihat sesuatu yang menarik.... Nah, waktu di sini, saya bisa meninggalkan Sofie bermain bersama temannya di ruang keluarga sembari saya ikut ngobrol ke teras depan dengan suami sampai kami pulang.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Minggu, 07 April 2019

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-5)

April 07, 2019 0 Comments

Ayah punya menu minuman baru... Susu kambing bubuk! Pagi ini, Sofie dengan senang hati meracik minuman susu kambing untuk ayah. Kalau minuman ini sih, tidak serumit milkshake yang biasa dibuat untik ayah, ya... Hanya tinggal dicampurkan ke segelas air putih, aduk, dan... Voila! Jadilah segelas susu kambing lezat. Hmm yummyy....
.
Begitu minuman jadi, Sofie lagi-lagi tergiur, dan meminta minuman tersebut untuk dirinya sendiri. Hehehe.... Ayah membolehkan. Akhirnya saya siapkan segelas susu kambing lezat lagi untuk minum pagi ayah.
.
.
Siang harinya Sofie asyik bermain di kamar bersama pengasuhnya selagi saya memasak di dapur. Begitu saya kembali ke kamar, wah, saya lihat Sofie sudah berhasil menyusun puzzle balok secara berjejer. Itu mainan yang beberapa bulan sebelumnya tidak bisa ia susun... Hanya bisa ia simak saja dari saya bagaimana cara menyusunnya. Ternyata, kini Sofie sudah berhasil menyusunnya sendiri, meskipun masih sekedar berjejer, ya... Belum bisa jadi bentuk yang semestinya.
.
Dari aktivitas pertama, saya perhatikan Sofie menikmati suatu aktivitas dikala ia diberikan kepercayaan untuk mengerjakannya. Sementara dari aktivitas kedua, saya perhatikan Sofie juga menyukai aktivitas merakit yang mengasah keterampilan motorik halusnya.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga

Selasa, 02 April 2019

Semua Anak adalah Bintang (Game Bunsay 7-4)

April 02, 2019 0 Comments

Dikarenakan saya sudah ada janji mau berkumpul dengan bunda-bunda tim pengurus Unit Usaha IP Padang, yaitu bunda Adelia dan bunda Miftah, maka agenda ngejus bersama Sofie hari ini saya skip. Begitu bangun pagi, saya langsung mengajak Sofie ke dapur untuk ikut memasak. Kami memasak dua menu, yang masing-masing terdiri dari tahu dan tempe. Bedanya untuk makanan Sofie, tahu dan tempenya dimasak dengan bumbu kecap serta ditambahi telur puyuh, sementara di menu saya tahu tempenya ditambahi cabe giling dan tomat. Sofie senang sekali ketika saya ajarkan memotong tempe. Tempe yang kemudian mengantri untuk dimasukkan ke dalam wajan masak pun sempat disusunnya membentuk beberapa huruf di atas piring.
.
Selesai memasak, saya buru-buru memandikan Sofie dan meyuapinya makan. Kemudian kami lanjut pergi ke Pustaka Daerah untuk bersilaturahim dengan bun Dela, bun Miftah, serta putra-putri mereka.
.
Terakhir kali saya berkunjung ke Pustaka Daerah kota Padang, di ruangan buku anak, belum disediakan spot bermain seperti kali ini. Jadilah anak-anak asyik bermain sementara para ibu sukses mengobrol. Wah, seru sekali.
.
Di antara Sofie dan dua orang temannya, Hana yang lebih muda setengah tahun dari Sofe dan Asytar yang lebih tua setahun, saya perhatikan Sofie lah yang paling heboh. Ia berteriak-teriak ke sana kemari dengan riang. Sementara Hana lebih kalem, dan Asytar pun lebih suka beraksi daripada berbicara. Hahaha....
.
Selintas kehebohan Sofie ini swmpat mengkhawatirkan saya... Takutnya mengganggu ibu-ibu petugas. Eeh syukurlah mereka kelihatannya tidak terganggu. Mereka malah mengajak Sofie mengobrol dan bernyanyi. Sofie pun sesekali asyik bercerita kepada mereka. Ketika kami pulang, Mak Nyak, sang petugas pustaka, malah meminta Sofie untuk datang lagi ke sana. 😁
.
Dari aktivitas hari ini, aktivitas Sofie yang terlihat sangat ia nikmati adalah berkomunikasi, bermain, dan berani berbicara panjang dengan orang-orang baru.
.
.
#Tantangan10Hari
#IIP
#KuliahBunsay
#BintangKeluarga