Cincopa Gallery

...

Jumat, 13 Maret 2020

Perubahan setelah Berkeluarga

Maret 13, 2020 2 Comments
Apa perubahan yang paling kamu rasakan setelah berkeluarga?

Kalau ditanyai itu, saya akan menjawab bahwa setelah berkeluarga, saya jadi jauh lebih mengenal para tetangga dibandingkan ketika masih lajang.

Lho, kok bisa??

Hehe... Jadi begini, saat masih lajang dulu, sedari kecil, keluarga saya senantiasa hidup nomaden. Kami sekeluarga sudah pernah tinggal di 3 kota yang berada pada 3 pulau yang berbeda. Di masing-masing kota pun, rumah kami berpindah-pindah. Setidaknya sudah ada 7 rumah yang pernah saya tinggali bersama orang tua. Kemudian semasa kuliah, saya juga tinggal di 2 kota yang berbeda, dan tinggal di 3 kosan yang berbeda. Lalu saat bekerja, saya pun menempati 2 tempat tinggal yang berbeda di kota yang berbeda lagi. Kebayang kan, saya harus selalu siap beradaptasi dengan lingkungan baru. Begitu mulai akrab dengan para tetangga... Eh, sudah saatnya harus pindah lagi.

Nah, jadilah ketika menikah, saya menempati rumah atau tempat tinggal yang ke-13. Selama 5 tahun, saya belum pernah pindah lagi dari rumah ini. Mungkin juga karena sekarang status saya sebagai seorang ibu rumah tangga, saya jadi lebih sering keluar rumah dengan beragam tujuan. Saya jadi kenal dengan bapak tukang sayur ramah yang setiap hari lewat, ibu batak penjual gorengan yang sudah mulai berkeliling saat langit masih gelap, adik kecil penjual donat, pengemudi gojek teman main suami kala kecil, bapak pengantar air isi ulang yang suka ngobrol, abang-abang petugas kebersihan yang suka membantu, ibu RT sekaligus kepala PAUD yang ceria, suami-istri pengelola usaha laundry yang amanah, bapak penjahit yang pendiam, kakak penjahit anak bapak bendahara Masjid, bapak bendahara Masjid bapaknya kakak penjahit, mba-mba penjual sate paling enak seantero Padang, abang-abang pemilik rumah makan mie ramen yang ternyata rajin fitnes, om-om preman setempat yang selalu rajin hadir kala ada warga yang kemalangan, tetangga-tetangga lainnya, sampai mahasiswa saya yang ternyata tinggal di dekat sini.

Saya yang terbiasa tinggal berpindah-pindah sebenarnya pernah merasa bosan... Berharap suami mengajak pindah ke tempat baru. Tapi makin ke sini, saya makin menikmati nikmatnya hidup mengenali dan dikenali oleh para tetangga. Ke mana-mana kok rasanya lebih aman, ya, karena saya tahu ada rumah kenalan saya di setiap sudut jalan. Inilah yang bikin lingkungan rumah saya sekarang berasa jauh lebih homey.

Kalau kamu, apa perubahan yang kamu rasakan setelah berkeluarga?

Sabtu, 07 Maret 2020

Perencanaan Proyek Keluarga

Maret 07, 2020 0 Comments


Setelah kuliah online di beberapa jenjang perkuliahan Institut Ibu Profesional, saya beberapa kali mendapatkan saran dari bu Septi, founder IIP, serta teman-teman kuliah soal membuat proyek keluarga. Beberapa proyek keluarga yang dilakukan oleh teman-teman IPers contohnya proyek keluarga Doyan Dolan yang suka melakukan perjalanan jauh bersama, ada lagi keluarga yang secara aktif mengajarkan masyarakat tentang cara pembuatan kompos dari sampah rumah tangga, sampai keluarga yang fokus memberikan pelatihan pengembangan diri untuk masyarakat sekitarnya. Bu Septi sendiri, baru saya tahu setelah menyimak video terakhirnya di kelas komunitas, ternyata pernah membuat proyek keluarga menyelenggarakan 20 seminar di berbagai kota selama 4 tahun dengan panitia intinya adalah seluruh anggota keluarga mereka. Wow nggak tuh?? 

Manfaatnya apa sih dari mengadakan proyek keluarga ini? 

Selain memberikan manfaat buat diri dan atau orang lain, menjalankan proyek keluarga mampu memberikan peluang besar bagi keluarga untuk saling mengenal anggota keluarga lainnya. Bayangkan saja, jika kita beralih ke kebiasaan baru, tidak dipungkiri kita pasti akan menemukan tantangan baru baik dari dalam maupun dari luar. Nah, proses menghadapi tantangan ini mampu mengajarkan kita mengenali diri, pasangan, dan anak kita dari sudut pandang yang berbeda dari yang biasa kita lihat sehari-hari.

Lalu, proyek apa ya, yang bisa saya lakukan bersama keluarga saya?

Setelah menimbang-nimbang dan mengingat-ingat diskusi lama dengan suami, tadi saya mengajukan dua usulan proyek ke suami... yang sederhana saja.. karena level kami masih pemula. Hehehe.... Yang pertama proyek menjelang Ramadhan 2020, yaitu membiasakan puasa Senin-Kamis bersama setiap pekan, sekaligus olahraga jalan pagi bersama di luar jadwal puasa. Berarti jika Ramadhan masuk di minggu keempat bulan April, maka kami masih akan memiliki 6 pekan untuk menjalankan proyek ini. Dalam 6 pekan ini insya Allah kami akan berpuasa 2x seminggu dan berolahraga 5x seminggu.

Sementara itu proyek kedua sendiri adalah proyek di bulan Ramadhan, yaitu melakukan Safari Ramadhan alias sholat tarawih di masjid yang berbeda-beda. Ide ini muncul dari suami saya bertahun-tahun lalu. Matanya selalu berbinar-binar kalau cerita soal ini. Sayangnya kami belum bisa rutin melaksanakannya karena kemarin-kemarin ada batita di rumah. Karena si batita sekarang sudah lebih terbiasa berada di masjid, kami rasa ini waktu yang pas untuk memulainya. Untuk Safari Ramadhan ini sendiri kami belum bisa menentukan target frekuensi pelaksanaannya... Yaa, semoga bisa dilakukan minimal 3x seminggu.

Mudah-mudahan kedua rencana di atas bisa berjalan dengan sebaik mungkin. 

Kalau kamu, sudahkah merencanakan proyek bersama keluargamu?

Kamis, 27 Februari 2020

Film Juror 8 (2019)

Februari 27, 2020 0 Comments

Film ini mengisahkan kasus pengadilan pertama di Korea Selatan dengan menggunakan sistem juri. Sistem juri ini adalah sistem pengambilan keputusan persidangan oleh hakim dengan mempertimbangkan pendapat dari rakyat sipil. Hal ini berbeda dengan sistem pengadilan sebelumnya yang hanya berlandaskan atas pertimbangan hakim semata.

8 orang warga sipil secara acak dipilih untuk menjadi juri. Mereka berasal dari latar belakang yang sangat beragam, mulai dari sekretaris pejabat, sosialita, mahasiswa, sampai tukang balsem mayat. Kasus pertama yang mereka hadapi yang sekaligus menjadi tahap uji coba sistem juri adalah kasus dugaan pembunuhan seorang perempuan paruh baya oleh putranya yang cacat. Sebenarnya bila dilihat dari hasil penyelidikan polisi, bukti forensik, kesaksian saksi mata, dan pengakuan terdakwa sendiri bahwa ia membunuh ibunya, kasus ini bisa selesai dengan cepat. Namun, Juri no.8, tokoh protagonis dalam film ini, merasa ragu bahwa terdakwa memang 100% bersalah. Ia pun berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin data serta meyakinkan juri-juri lainnya bahwa mereka harus meninjau ulang segala bukti dan kesaksian saksi mata untuk memperoleh kepastian.

Senin, 17 Februari 2020

Prasangka Tak Selalu Nyata

Februari 17, 2020 0 Comments
Pernahkah kamu merasa tidak suka dengan sekelompok orang, sehingga selalu berusaha menghindari interaksi dengan mereka?

Saya pernah. 

Dan sayangnya, setelah hampir satu dekade berhasil menghindari kelompok ini, saya terseret masuk kembali ke dalam lingkaran mereka secara terpaksa.

Mau keluar?

Ng... Kalau keluar terang-terangan, that's not cool....

Akhirnya saya pasrah saja berada di dalam kelompok ini, lagi... Dan mencoba meminimalisir interaksi saya, sebagaimana individu-individu lainnya yang sepertinya juga bernasib sama seperti saya.


Kamis, 05 September 2019

Bunsay 12-1: Keluarga Multimedia

September 05, 2019 0 Comments



KHAN ACADEMY KIDS



Ayah dan Ibu tentunya sudah pernah dong ya, mendengar web Khan Academy. Di web itu kita bisa belajar beragam bidang ilmu yang ada di sekolah/perguruan tinggi dengan cara belajar yang asyik dan sangat mudah dipahami. Nah, ternyata ada lagi, lho, yang namanya Khan Academy Kids yang merupakan aplikasi ponsel berisikan permainan edukasi yang cocok untuk balita.

Edukasi apa saja ya, yang dipelajari anak pada aplikasi ini? Banyak sekali, misalnya belajar mengenal warna, berhitung, ukuran, jumlah, suara alat musik, arti rambu lalu lintas, macam-macam pakaian, dan banyak lagi. Contohnya seperti di video ini, di mana anak sekedar diajarkan cara "tap and drag" atau sentuh dan geser. Untuk balita Ayah/Bunda yang gemas sekali mau mengutak-atik ponsel orang tuanya, bisa diinstalkan aplikasi ini yang pastinya memang cocok untuk anak-anak.

Hal yang menarik dari aplikasi permainan edukatif ini adalah sama sekali tidak ada iklannya. Jadi si kecil bisa puas mengeksplorasi permainan. Di sisi lain, ada beberapa hal yang bisa jadi menjadi hambatan dalam menikmati permainan ini, seperti bahasanya yang menggunakan bahasa Inggris tanpa teks. Yah, bayangin aja seperti nonton film luar negeri yang tidak ada teksnya. Buat sebagian orang tua, agak susah, ya. Bisa jadi, buat si anak sendiri juga bikin dia bingung. Selain itu juga tidak ada fitur memilih tema permainan. Tema permainan akan dipilihkan secara acak oleh komputer. Jadi kalau ada kejadian si kecil lagi asyik main bagian mengenal alat musik misalnya, lalu secara tidak sengaja aplikasi tertutup.... Saat anak menghidupkan aplikasinya lagi, tema permainan yang muncul adalah tema baru. Kalau mau dapat permainan alat musik tadi lagi, si anak harus coba keluar-masuk berulang kali sampai ia beruntung. Hal lain yang perlu jadi catatan adalah laju permainan yang tergolong santai alias lambat. Ya, namanya permainan untuk balita ya, ngga bisa diburu-buruin alurnya. Buat anak yang sudah pernah memainkan permainan lain di ponsel yang lebih cepat alurnya, ini bisa terasa membosankan.

Intinya sih, permainan edukasi ini menurut saya cocok bagi anak usia balita, belum terlalu terpapar permainan di gadget, dan dalam tahap mau dikenalkan dengan bahasa Inggris.

Bunsay 12-2: Keluarga Multimedia

September 05, 2019 0 Comments

CHAI'S PLAY

Kalau kemarin saya mereview aplikasi permainan untuk anak, nah kali ini saya akan mereview aplikasi yang dapat membantu para orang tua mencari ide aktivitas bersama anak. Apa tuh namanya? Chai's Play namanya!

Ketika memulai aplikasi ini, Ayah dan Ibu akan dimintai untuk memasukkan tanggal lahir sang anak. Nantinya si aplikasi akan menghitung sendiri berapa tahun berapa bulan dan berapa hari usia sang anak lalu merekomendasikan beragam aktivitas yang dapat dilakukan bersama anak sesuai dengan usianya. Seru, 'kan? Ragam aktivitas yang disarankan oleh aplikasi ini kebanyakan sangat sederhana. Contohnya seperti yang dapat dilihat di video, untuk Sofie yang berusia 3 tahun 8 bulan (1364 hari), aplikasi menyarankan permainan seperti melipat selimut bersama, atau menggambar bentuk menggunakan sedotan.

Selain aktivitas bersama anak, Chai's Play juga memberikan bacaan ringan untuk tambahan pengetahuan parenting bagi orang tua sebagaimana artikel mengenai menilai kadar percaya diri anak yang ada di dalam video. Ayah dan ibu sebagai pemilik akun pun bisa menyimpan ide aktivitas atau artikel sehingga bisa membacanya lagi di lain waktu.

Satu aplikasi yang sangat komplit, ya! Wajar saja aplikasi ini mendapat penghargaan sebagai aplikasi Pilihan Editor GooglePlay.

#Day2
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#KeluargaMultimedia
#ReviewAplikasi
#ReviewChaisPlay