Cincopa Gallery

...

Jumat, 26 Juli 2019

Bunsay 10-10: Membangun Karakter Lewat Dongeng

Dulu waktu kecil, saya suka sekali meminta mama saya untuk menceritakan dongeng perdebatan antara beragam benda mengenai siapa di antara mereka yang paling hebat. Misalnya antara pintu dan jendela.. Meja dan kursi.. Hingga bulan dan matahari. Sebenarnya jalan ceritanya simpel. Dari sekian benda yang saling adu mulut, ujung-ujungnya disimpulkan bahwa mereka masing-masing hebat, karena sama-sama dibutuhkan oleh manusia.

Nah, hari ini saya ingin memberikan Sofie dongeng serupa namun tidak sama. Topiknya mengenai perbandingan antara gizi hewan yang kita makan. Simak yuk, ceritanya....

Alkisah Pak Atan (nama tokoh pak tani di Didi and Friends) memiliki ternak ayam, kambing, sapi, dan kelinci. Suatu hari, Pak Atan mau mengadakan kenduri untuk merayakan ulang tahun anaknya. Anak-anak sekampung akan diundang makan malam pada acara ini.

Selagi Pak Atan sekeluarga sibuk merencanakan kenduri, para hewan ternak pun sibuk unjuk diri, saling bertanding siapa yang paling layak untuk disajikan di atas meja makan. (Note: Saya selalu menekankan ke Sofie kalau hewan-hewan itu bahagia kalau bisa bermanfaat untuk manusia.. Mereka senang bisa dikonsumsi, dari pada mati terbengkalai tanpa manfaat.. Kecuali jika matinya malah bisa menyuburkan tanah, yaa)

Ayam berkata, "Pasti Pak Atan akan memilihku. Selain rasaku yang lezat, aku juga bisa dimasak menjadi beragam jenis masakan. Akulah hewan favorit banyak orang, tok-petok!"

"Mbeeek", sanggah kambing. "Di mana-mana, akulah hewan yang selalu menjadi menu istimewa di segala kenduri. Pak Atan pasti akan memilihku!"

Sapi melenguh, "Heh kambing, kamu itu terlalu tinggi kolesterolnya. Meskipun kamu spesial, tapi tidak semua orang mau memakanmu. Tapi aku, akulah hewan yang lebih cocok untuk kenduri. Dagingku banyak, cocok dimakan untuk orang sekampung!"

Ketiga hewan tersebut terus berdebat sepanjang malam. Hanya ikan yang terdiam. Ia minder karena ialah hewan yang ukurannya paling kecil, serta sangat biasa. Harganya pun yang paling murah jika dibandingkan dengan hewan lainnya. Tidak istimewa sama sekali, pokoknya.

Akhirnya jadwal kenduri semakin dekat. Sehari menjelang kenduri Pak Atan beekunjung ke peternakannya untuk memilih hewan mana yang akan ia sajikan sebagai menu makan malam. Semua hewan berdiri tegak, bersiap untuk dipilih oleh Pak Atan. Namun apa yang terjadi? Pak Atan tidak mendekati kandang ayam, kambing, maupun sapi. Ia justru mendekati kolam ikan dan menangkap beberapa ekor ikan.

"Alhamdulillah dapat banyak. Anak-anak pasti senang bisa menikmati ikan-ikan yang banyak gizinya ini. Sudah tinggi protein, rendah lemak, kaya omega 3 yang bagus untuk kecerdasan otak anak-anak, lagi!" seru Pak Atan puas dengan hasil tangkapannya.

Ikan yang ditangkap takjub dengan puji-pujian Pak Atan terhadap dirinya. Sementara ketiga hewan lain hanya bisa melongo....

Ceritanya menarik 'kan, ya... Sebenarnya untuk pilihan akhir hewan apa yang mau dipilih, bisa kita ubah-ubah, kok. Tergantung situasi... Kalau mau anak suka makan ikan, maka jadikanlah ikan sebagai juaranya. Demikian pula sebaliknya.

#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar