Sebenarnya bingung, ya, mau mendongeng apa ke anak. Seolah semua dongeng dan cerpen yang suka saya baca dari majalah Bobo waktu kecil hilang semua saat saya mau mencoba mendongeng untuk Sofie. Nah, di hari kedua ini, ada satu-satunya cerita yang saya ingat, yaitu kisah kakek yang kehilangan kapak. Bunda-bunda ingat ceritanya?
Begini kisah singkatnya, ya....
Alkisah, ada seorang kakek miskin penebang kayu yang tinggal di sebuah desa. Ketika berjalan-jalan di sekitar danau kala sedang bekerja, secara tidak sengaja kapak si kakek terjatuh dan tenggelam ke dasar danau. Si kakek pun bersedih karena ia telah kehilangan satu-satunya alat yang membantu ia mencari nafkah. Ternyata, dari dalam danau, muncullah seorang dewi yang ingin membantu mengambilkan kapak si kakek. Kapak pertama yang diambil oleh sang dewi adalah kapak yang gagangnya terbuat dari emas. Kapak itu kalau dijual harganya bisa membuat si kakek dan istrinya kaya raya dalam sekejap. Namun, karena si kakek jujur dan tidak mau mengambil kesempatan dalam kesempitan, ia mengatakan bahwa kapak emas tersebut bukanlah miliknya. Kapak miliknya hanyalah kapak kayu biasa yang sudah butut dan kotor. Akhirnya karena kejujuran si kakek, sang dewi mengembalikan kapak kayu si kakek serta menghadiahkan kapak emas untuknya.
Cerita kakek miskin yang mendadak kaya raya tersebut terdengar oleh seluruh penduduk desa, termasuk salah satu tetangganya, seorang kakek penebang kayu yang culas. Ia pun mencoba peruntungannya. Ia sengaja menjatuhkan kapak kayunya, menangis, dan akhirnya ia pun bertemu dengan sang dewi yang menanyakan hal yang sama. Namun karena kerakusannya, ia langsung mengakui bahwa kapak emas adalah kapak miliknya. Sang dewi murka dan menenggelamkan si kakek ke dalam danau.
Respon Sofie yang saya perhatikan adalah dia bingung, kapak itu benda apa. Hahaha... Memang sepertinya Sofie tidak pernah melihat alat bernama kapak ini. Kemudian, daripada menyimak jalan cerita, ia lebih suka "membeo" alias menirukan ucapan setiap tokoh yang saya kisahkan. Poin pengamatan terakhir saya adalah bahwa sepertinya tingkat cerita ini masih terlalu tinggi untuk anak seusianya. Selain karena jalan ceritanya yang panjang, Sofie pun perlu menyimak dengan baik untuk memahami kisahnya.
#GrabYourImagination
#Kuliah BunSay IIP
#Level 10
#MembangunKarakterAnakMelalui Dongeng
#Tantangan 10 hari
Tidak ada komentar:
Posting Komentar